Abstract
Nganjuk dengan sebutan “kota angin” merupakan sebuah daerah yang memiliki dan menyimpan segudang tempat wisata yang sangat indah diantaranya wisata alam, wisata sejarah dan buatan. Wisata alam terbanyak berada di kabupaten Nganjuk bagian selatan tepatnya adalah Kecamatan Sawahan. Kecamatan Sawahan berada dikaki gunung Wilis yang memliki udara sejuk, tanah yang subur serta pemandangan desa yang masih asri. Tempat wisata dalam kecamatan Sawahan yang paling terkenal adalah Sedudo ditambah tempat wisata enam wisata alam yang memiliki daya tarik cukup tinggi. Dengan akses yang mudah wisatawan dengan mudah untuk berkunjung ke tempat wisata di kecamatan Sawahan. Namun, banyaknya tempat wisata tidak bisa merangsang keseluruhan penduduk kecamatan sawahan untuk memanfaatkan. Optimalisasi tempat wisata dengan pengunjung yang cukup banyak seharusnya dapat meningkatan perkonomian. Dalam UU No. 6 Tahun 2014 yaitu tentang Desa yang salah satu tujuannya adalah mendorong prakarsa, gerakan, dan partisipasi masyarakat Desa untuk pengembangan potensi dan Aset Desa guna kesejahteraan bersama. Keberadaan tempat wisata yang tersebar di beberapa Desa dalam Kecamatan Sawahan menjadi peluang untuk mendukung program Desa Wisata di Kecamatan Sawahan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, didukung data primer melalui teknik wawancara dan observasi lapangan. Upaya pengembangan Desa Wisata merupakan inovasi baru yang bertujuan untuk meningkatkan daya tarik masyarakat luar untuk mengunjungi serta membangun UMKM masyarakat dengan pemusatan (aglomerasi) UMKM disuatu pasar oleh-oleh di Kecamatan Sawahan, selain itu program desa wisata dengan memberdayakan masyarakat untuk membudidayakan tanaman holtikultura dipekarangan rumah mereka yang bisa dijadikan tempat wisata. akan meningkatkan perekonomian masyarakat
References
Amir, A. (2014). Potensi Klaster Agroindustri Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Provinsi Jambi Junaidi, Amri Amir, Hardiani Program Magister Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi. Jurnal Perspektif Pembiayaan Dan Pembangunan Daerah, 2(1), 9–20.
Hafsah, M. J. (2004). Upaya pengembangan usaha kecil dan menengah (ukm). Infokop, 3, 40–44.
Karsidi, R. (2007). Pemberdayaan masyarakat untuk usaha kecil dan mikro (Pengalaman Empiris di Wilayah Surakarta Jawa tengah). Jurnal Penyuluhan, 3(2). Retrieved from http://jurnal.ipb.ac.id/index.php/jupe/article/view/2161
Machmud, S., & Sidharta, I. (2013). Model Kajian Pendekatan Manajemen Strategik. Urnal Computech & Bisnis, 7(1), 56–66.
Panggabean, R. (2010). Kajian Pengembangan Umkm Di Sentra Klaster Rotan Kabupaten Cirebon, 5, 99–118.
Sulaeman, S. (2004). Pengembangan usaha kecil dan menengah dalam menghadapi pasar regional dan global, 113–120.
Winarni Susyanti, D. (2013). Potensi Desa Melalui pariwisata Pedesaan. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 12(1), 33–36.
Zakaria, F., Suprihardjo, D., Perencanaan, J., & Teknik, F. (2014). Konsep Pengembangan Kawasan Desa Wisata di Desa Bandungan Kecamatan Pakong Kabupaten Pamekasan. Jurnal Teknik Pomits, 3(2).