Pelaksanaan Nilai-nilai Luhur Pancasila dalam Kesenian Tiban di Desa Purwokerto Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri
Keywords:
nilai luhur, Pancasila, kesenian tibanAbstract
Objek pembahasan Pancasila adalah Bangsa Indonesia itu sendiri dengan segala unsur kebudayanya, baik dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Nilai luhur Pancasila menjadi penting sehingga diperlukan pengetahuan mendalam pada suatu kebudayaan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui sejarah dan perkembangan kesenian Tiban, bentuk dan fungsi kesenian Tiban, serta nilai-nilai luhur Pancasila dalam Kesenian Tiban. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan historis. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dokumentasi, dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan 1) Sejarah Tiban di Desa Purwokerto muncul pada masa raja Kertajaya Kerajaan Kediri sebagai bentuk ritual adu cambuk menurunkan hujuan dimusim kemarau berkepanjangan karena kutukan atau karma memiliki raja yang otoriter. Perkembangan zaman dan pola pewarisan kesenian Tiban mempengaruhi fungsi, unsur, struktur dan bentuk penyajian. 2) Kesenian Tiban berbentuk adu cambuk dikategorikan sebagai seni tari media ritual memohon hujan. Memiliki unsur, alur pertunjukan, struktur sajian. Berfungsi sebagai ritual, hiburan, penguat pergaulan sosial, bentuk pelestarian dan pariwisata. 3) Nilai-nilai luhur Pancasila dalam kesenian seperti nilai Ketuhanan, Persatuan, Musyawarah, Kemanusiaan, Keadilan dan Gotong royong.
References
Agustina, V., & Salim, M. N. (2020). Fungsi Musik Dalam Ritual Tiban Di Desa Purwokerto Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri. Keteg: Jurnal Pengetahuan, Pemikiran dan Kajian Tentang Bunyi, 20(1), 14-28.
Amien, M. (2006). Causa Materialis Pancasila Menurut Notonagoro. Jurnal Filsafat, 16(1), 18-26.
Giri, W. (2010). Sajen dan Ritual Orang Jawa. Yogyakarta : Narasi.
Jaeni. (2011). Komunikasi Estetik, Menggagas Kajian Seni Dari Peristiwa Komunikasi Pertunjukan. Bogor: PT Penerbit IPB Press.
Kumpulan Legenda-Legenda Daerah di Kabupaten Kediri jilid 1. (2006). Parsenibud Kabupaten Kediri.
Mubah, A. S. (2011). Strategi meningkatkan daya tahan budaya lokal dalam menghadapi arus globalisasi. Jurnal Unair, 24(4), 302-308.
Profil Kebudayaan Kabupaten Kediri. (2006). Parsenibud Kabupaten Kediri.
Putri, D. V. W. (2020). Bentuk Dan Fungsi Kesenian Tiban Di Desa Wajak Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung (Doctoral Dissertation, Insitut Seni Indonesia (Isi) Surakarta).
Sulaiman, A. (2013). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Bandung: Arfino Raya.
Wiranata, I. H. ., Widodo, A. ., Andyastuti, E. ., Suratman, S., Nursalim, N., & Pristiani, Y. D. . (2022). Sosialisasi Tenun Ikat Bandar Kidul Sebagai Jiwa Nasionalisme Berbasis Kearifan Lokal Siswa SMK Pawyatan Daha 1 Kediri. Prosiding Seminar Nasional Kesehatan, Sains Dan Pembelajaran, 2(1), 611 –. https://doi.org/10.29407/seinkesjar.v2i1.3083
Yonado, W., & Wiranata, I. H. (2022). Umat Hindu Diwilayah Jawa Sebagai Kelompok Minoritas dalam Mewujudkan Integrasi Nasional. Jurnal Kalacakra: Ilmu Sosial dan Pendidikan, 3(1), 8-14.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Welling Yonado, Suratman, Yunita Dwi Pristiani, Irawan Hadi Wiranata
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.