Kajian Seni Tari Gandrung Sebagai Bentuk Kearifan Lokal Masyarakat Desa Sumberagung Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi
DOI:
https://doi.org/10.29407/tpjnk551Keywords:
Gandrung, Local Wisdom, PreservationAbstract
This research examines Gandrung Dance as a form of local wisdom embedded in the community life of Sumberagung Village, Pesanggaran Subdistrict, Banyuwangi Regency. Gandrung is not merely a performing art but also an integral part of the Osing people's social and cultural structure. As an intangible cultural heritage, the dance carries historical, aesthetic, and philosophical values that reflect local identity.The aim of this study is to describe the form, function, and meaning of Gandrung Dance and to analyze the efforts to preserve it amidst modernization challenges. A qualitative method was applied, using observation, in-depth interviews, and documentation as data collection techniques.The findings reveal that the dance’s continuity is maintained through active community involvement, institutional and governmental support, and the transmission of cultural values within families. Gandrung Dance serves as a symbol of regional pride and a medium of cultural education for younger generations. In conclusion, Gandrung represents a living expression of local wisdom that reinforces the cultural identity and resilience of Banyuwangi society
References
Andarisma, Y. Y., BUDIONO, H., & BUDIANTO, A. (2023). TOKOH DEWI SEKARTAJI DALAM PANDANGAN MASYARAKAT KEDIRI DAN
EKSISTENSINYA DI INDONESIA (Doctoral dissertation, Universitas Nusantara PGRI Kediri).
Cahyadi, R. (2019, March). Kearifan lokal Festival Sewu Gandrung Banyuwangi sebagai penunjang literasi budaya. In Prosiding Seminar Nasional Bahasa Dan Sastra Indonesia (SENASBASA) (Vol. 3, No. 1).
Dewi, L. I. P., Hartawan, I. Y., & Sukajaya, I. N. (2019). Etnomatematika dalam tari Bali ditinjau dari klasifikasi tari Bali. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Matematika Indonesia, 8(1), 39-48.
Nanda, R. A. E., Budianto, A., & Budiono, H. (2022, July). Toleransi Antar Umat Beragama di Desa Tanon, Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri, Sebagai Wujud Bangsa yang Berbhineka. In Prosiding SEMDIKJAR (Seminar Nasional Pendidikan dan Pembelajaran) (Vol. 5, pp. 732- 738).
Sasmita, G. G. dkk. (2025). Identifikasi Konsep Integritas Diri dalam Relief Arjunawiwāha Candi Surawana untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar. Seminar Nasional Konseling Kearifan Nusantara (pp. 646-674). Kediri: UNP Kediri.
Sartini. (2004). "Kearifan Lokal sebagai Dasar Pengembangan Masyarakat".
Jurnal Filsafat, Vol. 14(2).
Suharjo, H. (2014). Seni Pertunjukan Tradisional Banyuwangi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Widiatmoko, S., Budiono, H., Wiratama, N. S., & Sasmita, G. G. (2022). K Kajian Deskripsi Semiotika Pada Pakaian Khas Kediri. PINUS: Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran, 8(1), 81-97.
Windrowati T, (2018), Gandrung Temu: peran perempuan dalam kehidupan seni pertunjukan, Panggung 28(3): 374-378
Wiratama, N. S. (2021). KEMAMPUAN PUBLIC SPEAKING DALAM
PEMBELAJARAN SEJARAH Nara Setya Wiratama FKIP - Universitas Nusantara PGRI Kediri. ISTORIA: Jurnal Pendidikan Dan Sejarah, 17(1).
Yudoseputro, P. (1993). Gandrung: Seni Tradisional Banyuwangi. Jakarta: Balai Pustaka.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Mey Ricka Indahsari, Heru Budiono, Nara Setya Wiratama

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
