Penerapan Terapi Bermain Slime Untuk Menurunkan Tingkat Kecemasan Pada Anak Usia Prasekolah Yang Mengalami Ansietas Terhadap Tindakan Injeksi Di RSM Ahmad Dahlan Kota kediri (Studi Kasus)

Abstract

Anak usia prasekolah rentan mengalami kecemasan, terutama saat menghadapi tindakan invasif seperti injeksi di rumah sakit. Kecemasan yang tidak ditangani dapat berdampak pada efektivitas tindakan medis. Salah satu intervensi non-farmakologis yang dapat diterapkan untuk menurunkan kecemasan adalah terapi bermain slime. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi bermain slime terhadap tingkat kecemasan anak usia prasekolah yang mengalami ansietas terhadap tindakan injeksi di RSM Ahmad Dahlan Kota Kediri. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan deskriptif. Subjek penelitian adalah dua anak usia 3–6 tahun yang mengalami kecemasan terhadap injeksi, sesuai kriteria inklusi. Penelitian dilaksanakan selama tiga hari di ruang Muzdhalifah RSM Ahmad Dahlan Kota Kediri, menggunakan instrumen Preschool Anxiety Scale. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum diberikan terapi bermain slime, kedua anak berada dalam kategori kecemasan berat. Setelah diberikan terapi selama tiga hari, tingkat kecemasan menurun menjadi kategori ringan.  Penurunan ini terjadi karena slime sebagai media terapi mampu mengalihkan perhatian anak, memberikan stimulasi sensorik yang menenangkan, dan sesuai dengan tahap perkembangan sensorimotor anak prasekolah. Diharapkan terapi bermain slime dapat digunakan sebagai intervensi non-farmakologis alternatif oleh tenaga kesehatan dalam mengurangi kecemasan anak selama prosedur invasif, serta menjadi pendekatan yang ramah anak dalam pelayanan keperawatan.