Abstract
Anxiety disorder merupakan suatu keadaan atau perasaan individu merasa khawatir dan merasa bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi, selain itu perpaduan dari banyak emosi yang berbeda, yang akan terjadi jika seseorang sedang terjebak dalam suatu tekanan dalam perasaan dan pertentangan dalam batin seseorang. Mengatasi perasaan cemas, remaja dapat memakai strategi koping baik seperti bermain slime. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat kecemasan remaja yang mengalami ansietas sebelum dan setelah dilakukan slime therapy di Puskesmas Balowerti Kota Kediri. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan metode pendekatan studi kasus. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 2 responden yang mengalami masalah keperawatan ansietas dengan diagnosa medis anxiety disorder. Analisis tingkat kecemasan diukur menggunakan Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) dan SOP Slime Therapy. Penatalaksaan slime therapy dilakukan selama 5-15 menit. Hasil penelitian menunjukan adanya perubahan pada kedua subjek setelah pemberian Slime Therapy. Subjek I mengalami penurunan tingkat kecemasan dari 28 menjadi 24, sedangkan subjek II mengalami penurunan kecemasan dari 21 menjadi 17. Penelitian menunjukkan terdapat perbedaan tingkat kecemasan kedua responden sebelum dan setelah dilakukan Slime Therapy. Teknik ini dapat menurunkan tingkat kecemasan pada remaja yang mengalami ansietas. Rekomendasi perlu konsistensi dalam melakukan slime therapy untuk menurunkan tingkat kecemasan dan meningkatkan kesehatan jiwa pasien.
References
Akil, H., Martone, M. E., & Van Essen, D. C. (2018). Challenges and opportunities in mining neuroscience data. Science, 361(6405), 1338–1339. https://doi.org/10.1126/science.aau0628
Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2024). Laporan tematik Survei Kesehatan Indonesia tahun 2023: Potret kesehatan Indonesia. Kementerian Kesehatan RI. https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/5537
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Hasil utama Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 [Laporan]. Kementerian Kesehatan RI. https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/3514
Brenner, B. (2025). Effective treatment goals for anxiety and depression. Therapy Group of DC. https://therapygroupdc.com/therapist-dc-blog/effective-treatment-goals-for-anxiety-and-depression/
Comeras, L. B., Herzog, H., & Tasan, R. O. (2019). Neuropeptides at the crossroad of fear and hunger: A special focus on neuropeptide Y. Annals of the New York Academy of Sciences, 1455(1), 59–80. https://doi.org/10.1111/nyas.14179
Dewi, N. P., & Purnamasari, D. (2020). Slime as playing therapy on response of biological, psychological and eating behaviour of preschool in hospital. Pediatric Nursing Journal, 5(1), 35–41. https://doi.org/10.20473/pmnj.v5i1.11979
Fajri, E. M. (2024). Problematika anxiety disorder pada remaja di era modern. Jurnal Ilmu Pendidikan dan Psikologi (JIPP), 2(3), 95–10
Feriyanti, D. (2017). Keterkaitan kegiatan bermain slime dengan keterampilan motorik halus pada anak usia 4–5 tahun (Diploma). Universitas Negeri Jakarta.http://repository.unj.ac.id/id/eprint/25624
Méndez, F. J., Orgilés, M., Espada, J. P., García-Fernández, J. M., & Essau, C. A. (2022). Anxiety Disorders In Childhood And Adolescence: Psychopathology, Assessment, And Treatment. Frontiers In Psychology, 13, 930299. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2022.930299
Mengga, R. C., & Hermanto, Y. P. (2024). Konseling Pastoral Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Psikologis Jemaat Milenial Penderita Anxiety Disorders. Kharismata: Jurnal Teologi Pantekosta, 6(2), 222-241. https://doi.org/10.47167/kharis.v6i2.231
Pliske, M. M., Stauffer, S. D., & Werner-Lin, A. (2021). Healing From Adverse Childhood Experiences Through Therapeutic Powers Of Play: “I Can Do It With My Hands”. International Journal Of Play Therapy, 30(4), 244–258. https://psycnet.apa.org/doi/10.1037/pla0000166
Poloalo, A. R., Kasim, M. W., Nurdin, Z. T., Adjie, M. A., & Rahim, N. (2025). Maaphy Slime Inovasi Dari Aromatheraphy Jeruk Sunkist, Gelatin Dalam Menurunkan Perilaku Tantrum Anak Autisme Di Sekolah Luar Biasa Desa Tenggela. Idea Pengabdian Masyarakat, 5(01), 127-132. https://doi.org/10.53690/ipm.v5i01.328.
Risnasari, N. (2020). Bahan ajar keperawatan jiwa. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Sahu, N. K., Gupta, S., & Lone, H. R. (2025). Assessing HRV and HR Dynamics with Wearables During Socially Anxious Situations: Insights from a Controlled Study in a Low-Middle-Income Country. arXiv Preprint. Tersedia online: arXiv:2501.01471
Sherlina, A. P. (2024). Tingkat Kecemasan Pada Remaja Dalam Menghadapi Masa Depan. Karimah Tauhid, 3(1), 989–997. https://doi.org/10.30997/karimahtauhid.v2i6.8864
Young, L. J., & Barrett, C. E. (2015). Neuroscience: Can oxytocin treat autism? Science, 347(6224), 825–826. https://doi.org/10.1126/science.aaa8120
WHO.(2024). Anxiety Disorders. Word Health Organization. Https://Www.Who.Int/News-Room/Fact-Sheets/Detail/Anxiety-Disorders
Wired. (2020). The slime business is booming, and Elmer’s is cashing in. Wired. https://www.wired.com/story/slime-business-elmers-glue-sloomoo/

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Copyright (c) 2025 Nia Vera Liananda, Norma Risnasari, Dhian Ika Prihananto
