Abstract
Skizofrenia adalah gangguan jiwa yang dapat menyerang siapa saja yang ditandai dengan adanya penyimpangan yang sangat dasar dan adanya perbedaan dari pikiran, disertai dengan adanya ekspresi emosi tidak wajar. Salah satu masalah keperawatan skizofrenia adalah isolasi sosial. Pasien yang mengalami isolasi sosial harus diarahkan pada respon interaksi sosial yang optimal dengan meningkatkan cara berkomunikasi melalui asuhan keperawatan yang komprehensif dan terapi aktivitas kelompok sosialisasi (TAKS). Tujuan penelitian ini adalah menganalisis komunikasi pasien skizofrenia sebelum dan sesudah dilakukan TAKS. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan metode pendekatan studi kasus. Subyek dari penelitian ini menggunakan dua pasien skizofrenia yang mengalami masalah keperawatan isolasi sosial dengan dilakukan TAKS untuk meningkatkan komunikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi kedua pasien skizofrenia yang mengalami masalah keperawatan isolasi sosial sebelum dilakukan TAKS kedua pasien belum mampu memperkenalkan dirinya, belum mampu berkenalan dengan anggota kelompok, dan pasien belum mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok. Setelah dilakukan TAKS pada sesi 1-3, kedua pasien mampu memperkenalkan dirinya, mampu berkenalan dengan anggota kelompok, dan mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok. Berdasarkan pemaparan penelitian yang dilakukan terjadi peningkatan komunikasi pada kedua pasien setelah melakukan TAKS. Rekomendasi tindakan keperawatan TAKS oleh perawat perlu dilakukan secara berkelanjutan untuk meningkatkan komunikasi pasien.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Copyright (c) 2021 Anis Nur Ismaidah, Norma Risnasari, Dhian Ika Prihananto