Pengaruh Pemberian Jenis Hijauan Berbeda Terhadap Kualitas Dan Kuantitas Susu Sapi Perah
PDF

Keywords

Kualitas Susu
Kuantitas Susu
Rumput Gajah Pakchong
Tebon Jagung

How to Cite

Ainun Rokhim, R., Yuniati, E., & Solikin, N. (2024). Pengaruh Pemberian Jenis Hijauan Berbeda Terhadap Kualitas Dan Kuantitas Susu Sapi Perah. Prosiding Seminar Nasional Kesehatan, Sains Dan Pembelajaran, 4(1), 617–626. Retrieved from https://proceeding.unpkediri.ac.id/index.php/seinkesjar/article/view/5613

Abstract

Pemberian pakan adalah salah satu faktor penting yang harus diperhatikan dalam usaha peternakan sapi perah. Rumput gajah (Pennisetum purpureum cv. Pakchong) merupakan salah satu pakan utama untuk ternak sapi perah. Namun di musim panas banyak tanaman rumput gajah yang lama tumbuh dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk panen, maka dari itu banyak peternak mencari solusi alternatif pakan lain yakni dengan menggunakan tebon jagung (Zea mays). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan yang berbeda antara rumput gajah Pakchong (Pennisetum purpureum cv. Pakchong) dan tebon jagung (Zea mays) terhadap kualitas dan kuantitas susu sapi perah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan sampel terdiri dari 10 sapi berusia 2-3 tahun. Untuk mengetahui perbedaan kualitas dan kuantitas susu sapi, 5 sapi diberikan rumput gajah Pakchong dan 5 sapi diberikan tebon jagung dengan masing – masing berat pakan 7-10 kg. Hasil dari penelitian ini adalah pemberian pakan yang berbeda antara rumput gajah pakchong dan tebon jagung tidak berpengaruh secara signifikan terhadap produksi susu sapi perah. Pemberian pakan hijauan pakchong dan tebon jagung menghasilkan kualitas susu sesuai SNI. Namun, terdapat perbedaan dalam hasil produksi, berat jenis, maupun kadar lemak. Pemberian pakan dengan rumput gajah pakchong menghasilkan kualitas susu yang lebih unggul dibandingkan dengan pemberian pakan dengan tebon jagung. Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan yang ada dalam masing-masing pakan hijauan. Berdasarkan hal tersebut, penggunaan rumput gajah pakchong sebagai pakan tetap disarankan karena sudah terbukti dapat menghasilkan produktivitas dan juga kualitas susu sapi yang lebih unggul. Namun, peneliti juga menyarankan penggunaan tebon jagung sebagai alternatif pakan sapi perah terutama pada musim kemarau dimana rumput gajah yang lama tumbuh.

PDF

References

Ichsan, M. A. (2021). Pengaruh Rasio Penggunaan Konsentrat dan Hijauan Tebon Jagung dalam Pakan Total Mixed Ration Terhadap Produksi dan BJ Susu Sapi PFH.

Polii, D. N., Waani, M. R., & Pendong, A. F. (2020). Kecernaan protein kasar dan lemak kasar pada sapi perah peranakan FH (Friesian Holstein) yang diberi pakan lengkap berbasis tebon jagung. Zootec, 40(2), 482-492.

SAPUTRA, A. R., Pangestu, E., & HARTANTO, R. (2018). Hubungan Konsumsi Protein dan Serat Kasar dengan Produksi Protein dan Lemak Susu Sapi Perah di Peternakan PT. Moeria Kabupaten Kudus (Doctoral dissertation, Faculty of Animal and Agricultural Sciences).

SNI 3141. 2011. Susu Sapi Segar. Badan Standarisasi Nasional Indonesia.

Tefa, M. M., Sio, S., & Purwantiningsih, T. I. (2019). Uji Kualitas Fisik Susu Sapi Friesh Holland (Studi Kasus Peternakan Claretian Novisiat Benlutu Kabupaten TTS). JAS, 4(3), 37-39.

Wiranti, N., Wanniatie, V., Husni, A., & Qisthon, A. (2022). Kualitas susu sapi segar pada pemerahan pagi dan sore. Jurnal Riset Dan Inovasi Peternakan (Journal of Research and Innovation of Animals), 6(2), 123-128.

Wirjatmadja, R., Mussa, O. R. P. A., Widyawati, R., & Pratama, M. D. W. (2020). Perbandingan Kadar Lemak Dan Berat Jenis Susu Sapi Perah Friesian Holstein (Fh) Di Bendul Merisi, Surabaya (Dataran Rendah) dan Nongkojajar, Pasuruan (Dataran Tinggi). VITEK: Bidang Kedokteran Hewan, 10, 15-19.

Wulandari, Z., Taufik, E., & Syarif, M. (2017). Kajian kualitas produk susu pasteurisasi hasil penerapan rantai pendingin. Jurnal Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil Peternakan, 5(3), 94-100.

Downloads

Download data is not yet available.