Abstract
Perkembangan industri susu di Indonesia meningkatkan kapasitas produksi olahan susu sehingga menjadi tantangan baru dalam pengendalian limbah industri susu. Limbah industri susu khususnya limbah cair memerlukan perhatian khusus karena tingginya kandungan organik sehingga dapat mencemari badan air. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) perlu beroperasi dengan optimal agar hasil pengolahannya sesuai standar baku mutu lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efisiensi pengelolaan limbah cair industri susu dengan menghitung removal efficient berdasarkan influent dan effluent BOD, COD, TSS, Amonia dan Minyak Lemak serta menganalisis potensi yang dapat dimanfaatkan dari hasil pengolahan air limbah berupa lumpur (sludge) milik salah satu industri susu di Jawa Barat oleh UPTD Laboratorium Jawa Barat. Metode yang digunakan adalah deskriptif analitik berupa data nilai influent dan effluent limbah cair Bulan Januari-Desember 2021, serta data influent Bulan Januari-Desember 2024, dan Bulan Januari-Mei 2025. Hasil yang diperoleh untuk rata-rata removal efficiency BOD, COD, TSS, Amonia dan Minyak Lemak tahun 2021 yaitu 98,86%; 98,37%; 98,51%; 62,40%; dan 63,67%. Pengolahan limbah cair industri susu menghasilkan sludge rata-rata pada tahun 2021, 2024, dan 2025 yaitu 23,91 Kg, 23,87 Kg dan 22,02 Kg per bulannya. Sludge dapat dimanfaatkan menjadi pupuk kompos dengan nilai potensi pupuk yang dihasilkan tahun 2021, 2024, dan 2025 yaitu 7,03 Kg; 7,02 Kg; dan 6,47 Kg per bulan. Pengolahan limbah cair industri susu tersebut dinilai efektif dan telah memenuhi standar baku mutu sesuai dengan Permen LH No. 5 Tahun 2014. Hasil pengolahan limbah sludge memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai pupuk kompos sehingga dapat memberikan nilai tambah ekonomis dan lingkungan.
References
Azizah, H., Pratiwi, S. H., & Purnamasari, T. (2023). Pengaruh pemberian sludge (limbah industri susu) dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman pakcoy (Brassica Rapa L.). Jurnal Pendidikan Tambusai, 7(3), 20238–20247. https://doi.org/10.31004/jptam.v7i3.9468
Badan Standarisasi Nasional. (2004). SNI 19-7030-2004. Spesifikasi Kompos Dari Sampah Organik Domestik. Badan Standardisasi Nasional, Indonesia.
Gildayaqutah, J. W., et al. (2023). Pemanfaatan sludge IPAL industri susu sebagai media pembibitan tanaman bayam, kangkung, dan sawi hijau. ResearchGate. https://www.researchgate.net/publication/377120119
Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia. (2023). Rekayasa pengolahan air limbah domestik dengan metode kombinasi filtrasi untuk menurunkan tingkat polutan air. JKLI, 22(3), 45-58.
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup. (2014). Peraturan Menteri Lingkungan Hidup RI Nomor 5 Tahun 2014 tentang Baku Mutu Air Limbah. 1–83.
Rahayu, S., Kartini, L., & Santoso, B. (2023). Analisis efisiensi removal polutan pada sistem pengolahan air limbah industri. Jurnal Teknik Lingkungan, 18(1), 25-34.
Said, N. I. (2017). Teknologi Pengolahan Air Limbah. Jakarta: Erlangga.
Sari, D. P., & Wijaya, A. R. (2022). Evaluasi kinerja sistem pengolahan limbah berdasarkan efisiensi removal polutan. Jurnal Teknik Lingkungan, 15(2), 78-89.
Wagini, R., Karyono, & Budi, A. S. (2002). Pengolahan Limbah Cair Industri Susu. In Manusia dan Lingkungan: Vol. IX (Issue 1, pp. 23–31).
Witasari, D., et al. (2021). Pengaruh jenis komposter dan waktu pengomposan terhadap pembuatan pupuk kompos dari activated sludge limbah industri bioetanol. Jurnal Teknik Kimia dan Lingkungan, 5(1), 8-15. https://jurnal.polinema.ac.id/index.php/jtkl/article/view/1576

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Copyright (c) 2025 Alya Nur Rafidah, Indra Firmansyah, Lukito Hasta Pratopo, Ahmad Thoriq
