Abstract
Pengembangan sapi potong, khususnya di daerah Pulau Jawa dan Bali di masa yang akan datang harus dilakukan melalui suatu pendekatan agribisnis yang berkelanjutan. Budidaya sapi potong secara on farm harus dilakukan secara modern dan professional disertai dengan pemanfaatan inovasi teknologi untuk efisiensi usahanya. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi usaha pembibitan sapi potong kurang diminati oleh peternak dan untuk mengetahui pola pengembangan dalam menunjang pemenuhan kebutuhan protein asal hewani dan Swasembada daging di Indonesia. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah pengembangan Sapi Bali yaitu khususnya di Provinsi Bali. Sementara metode penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode studi kasus dan survei di wilayah pengembangan Sapi Bali.
Dalam pembahasan diperoleh hasil bahwa kebutuhan konsumsi daging sapi masyarakat Indonesia masih mengharapkan import dari negara lain, oleh karena kemampuan ternak lokal untuk memenuhi kebutuhan konsumsi daging sapi belum dicapai. Untuk meningkatkan populasi sapi perlu diperhatikan tiga hal yakni; sumber daya manusia, sumber daya alam dan sumber daya pakan ternak yang berkesinambungan. Pola kebijakan pengembangan diarahkan pada pola kemitraan sehingga peran pemerintah lebih hanya kepada pemberi motivator, sebagai fasilitator dan regulator. Diperlukan program pemuliaan untuk mempertahankan atau meningkatkan mutu genetik sapi Bali di Daerah pengembangan.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Copyright (c) 2021 Sapta Andaruisworo