Abstract
Dewasa ini dunia kewirausahaan tampaknya sudah mulai diminati oleh masyarakat luas. Namun, karena kurangnya informasi, banyak orang merasa masih belum jelas tentang aspek-aspek apa saja yang melingkupi dunia kewirausahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis dan mengetahui faktor-faktor yang paling kuat dalam mempengaruhi niat berwirausaha Orang Asli Papua yang hidup di Pantai dan Hidup di Pegunungan.
Metode populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Non Probability dengan mengggunakan teknik convenience sampling dan purposive sampling dengan kriteria sampel adalah Orang Asli Papua yang memiliki niat berwirausaha baik yang hidup di Pantai dan Hidup di Pegunungan. Sebelum dilakukan pengujian analisis dilakukan uji kualitas instrumen dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Setelah instrumen penelitian dinyatakan valid dan reliabel, maka langkah selanjutnya melakukan analisis faktor dengan tujuan mendapatkan faktor yang layak, serta dianalisis dengan analisis linier regresi berganda.
Berdasarkan hasil analisis diperoleh hasil yaitu enam faktor yang terbentuk dapat menjelaskan variabel-variabel yang mempengaruhi niat masyarakat asli Papua berwirausaha sebesar 65.79%. Sedangkan sisanya sebesar 34.21% dijelaskan variabel lain yang tidak masuk dalam model ini. Diantaranya adalah achievement motivation, pengambilan resiko, keinginan untuk independen, locus of control, inovasi dan self efficacy . Faktor achievement motivation yang mempunyai peranan paling penting untuk dipertimbangkan oleh masyarakat asli Papua untuk berniat berwirausaha. Masyarakat pantai dan daerah pengunungan terdapat perbedaan niat yang mempengaruhi dalam melakukan kegiatan berwirausaha Daerah pegunungan lebih tinggi dipengaruhi oleh empat faktor. Dimana, niat wirausaha lebih tinggi dipengaruhi dikarenakan faktor achievement (keinginan berprestasi), Independent (kemandirian), risk (pengambilan risiko) dan inovasi. Sedangkan daerah pantai faktor yang lebih tinggi mempengaruhi adalah Locus of control (keinginan dalam diri) dan self efficacy (keyakinan akan kemampuan diri).
References
Babb, E.M. and Babb, S.V. 1992. “Psychological Traits of Rural Entrepreneurs”. Journal of Socio-Economics, 21 (4): 353-62.
Campbell, C.A. 1992. “A Decision Theory Model for Entrepreneurial Acts”. Entrepreneurship Teory and Practice, 17 (1): 7-21.
Driver, M. 1991. Achievement (keinginan berprestasi) Inventory. New York: Oxford University Press.
Gurol, Y. dan N. Atsan. 2006. “Entrepreneurial Characteristics Amongst University Students. Some Insights for Entrepreneurship Education and Training in Turkey”. Education + Training, 48 (1): 25-38.
Hair, J. F., Rolph E, Anderson., Ronald L dan Tatham William. C. Black. 1998. Multivariate Data Analisys, 5th Ed. New Jersey: Prentice Hall International, Inc.
Hansemark, O.C. 1998. “The Effects of an Entrepreneurship Programme on Need for Achievement (keinginan berprestasi) and Locus of control (keinginan dalam diri) (kontrol pribadi atas kemauan diri) of Reinforcement”. .International Journal of Entrepreuneurial Behaviour & Research, 4 (1): 28-50.
J. Feist, dan G.J Feist, “theories of Personality”, Fourth Edition, (Boston: Mcgraw-Hill Companies Inc., 1998). http://saharpratama. blogspot.co.id 2013/02/efikasi-diri-self-efficacy.html. 26 November 2016.
Koh, H.C. 1996. “Testing Hypotheses of Entrepreneurial Characteristics”. Journal of Managerial Psycology, 11 (3): 12-25.
Kuncoro, M. 2003. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi: Bagaimana Meneliti dan Menulis Tesis. Jakarta: Erlangga.
Littunen, H. 2000. “Entrepreneurship and The Characteristics of The Entrepreneurial Personality”. .International Journal of Entrepreneurial Behaviour & Research, 6 (6): 295-309.
Megginson, W.L., Byrd, M.J. and Megginson, L.C.2000. Small Business Management: An Entrepreneur’s Guide To Success. 3rd Ed. Irwin: McGraw-Hill.
N.W Wulandari, “ Hubungan Antara Efikasi Diri dan Dukungan Sosial dengan Kepuasan Kerja”, Skripsi, (Tidak diterbitkan), (Jogjakarta: Fakultas Psikologi UGM, 2000). http://saharpratama.blogspot.co.id/2013/02/efikasi-diri-self-efficacy.html 26 November 2016.
Orhan, M. dan Scott, D. 2001. “Why Women Enter into Entrepreneurship: an explanatory model”. Women in Management Review, 16 (5): 232-43.
Pillis, E. D. dan Reardon, K. K. 2007. “The Influence of Personality Traits and Persuasive Messages on Entrepreneurial Intention: A cross-cultural Comparison”. Career Development International, 12 (4): 382-396.
Prawirakusumo, Soeharto. 1997. Peranan Perguruan Tinggi dalam Menciptakan Wirausaha-wirausaha Tangguh. Makalah Seminar. Jatinangor: PIBI-IKOPIN dan FNS.
Simatupang, Rintar Agus, Patadungan, Rinto dan May, Deasy Novita Frisa. 2014. Niat Masyarakat untuk Berwirausaha pada Perguruan Tinggi Swasta dan Negeri di Manokwari. Jurnal Riset Manajemen dan Bisnis. Volume 9, No. 1, Juni, 81-97.
Segal, G., Borgia, D. dan Schoenfeld, J. 2005. “The Motivation to Become an Entrepreneur”, International Journal of Entrepreneurial Behaviour & Research, 11 (1): 42-57.
Sekaran, U. 2003. Research Methods for Business: A Skill Building Approach. 3rd Ed. New York: John Wiley & Sons, Inc.
Shane, S. 2003. A General Theory of Entrepreneurship.the Individual-Opportunity Nexus. USA: Edward Elgar.
Soemahamidjaja, Soeparman. 1980. Membina Sikap Mental Wirausaha. Jakarta: Gunung Jati.
Shaver, K.G. dan Scott, L.R. 1991. “Person, Process, Choice: the psychology of new venture creation”. .Entrepreneurship: Theory and Practice, 16 (2): 23-27.
Suryana. 2003. Kewirausahaan: pedoman praktis, kiat dan proses menuju sukses. Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat.
Thomas, A.S. dan Mueller, S.L. 2000. A Case for Comparative Entrepreneurship: assessing the relevance of culture, .Journal of International Business Studies 31 (2), 287-301.
Van de Ven, Andrew H.. http://pengertiandefinisi.com/pengertian-inovasi-dan-ciri-cirinya/26 November 2016.
Zimmerer, W. T. dan Scarborough, M. N.. 1996. Essentials of Entrepreneurship and Small Business Management. Third Edition. New Jersey: Prentice Hall International, Inc.