Abstract
Abstrak—Budaya lokal ketoprak Ringin Budoyo tergerus budaya luar yang disebabkan menurunnya
minat generasi muda. Kami kelompok KKN-T 11 UN PGRI Kediri mengupayakan ketoprak Ringin Budoyo
tetap lestari. Cara kami untuk mengupayakan pelesatrian ketoprak Ringin Budoyo adalah dengan
memberdayakan masyarakat membuat pagelaran ketoprak yang berjudul Malin Kendang. Pagelaran
ketoprak ini diharapkan agar generasi muda Kelurahan Ringinanom tetap berminat memainkan ketoprak
Ringin Budoyo. Kegiatan pengabdian masyarakat KKN-T Kelompok 11 UNP Kediri 2025 dilaksanakan
dalam tiga tahapan utama yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi yang bertujuan untuk mendeskripsikan
upaya pelestarian ketoprak di Kelurahan Ringinanom, Kota Kediri dan menganalisis faktor-faktor yang
menyebabkan menurunnya minat generasi muda terhadap seni ini. Pagelaran ketoprak yang dilaksanakan
secara terbuka untuk umum berhasil menarik antusiasme generasi muda dan menunjukkan bahwa seni
tradisional masih dapat diminati dengan pengemasan yang menarik.
Abstract—The local culture of Ringin Budoyo ketoprak is being eroded by foreign culture due to
declining interest in the younger generation. We, the KKN-T 11 UN PGRI Kediri group, strive to ensure
that Ringin Budoyo ketoprak remains sustainable. Our way of trying to preserve the Ringin Budoyo
ketoprak is by empowering the community to create a ketoprak performance entitled Malin Kendang. It is
hoped that this ketoprak performance will keep the young generation of Ringinanom Village interested in
playing the Ringin Budoyo ketoprak. The KKN-T Group 11 UNP Kediri 2025 community service activities
were carried out in three main stages, namely preparation, implementation and evaluation which aimed to
describe efforts to preserve ketoprak in Ringinanom Village, Kediri City and analyze the factors causing
the decline in the younger generation's interest in this art. The ketoprak performance, which was held
openly to the public, succeeded in attracting the enthusiasm of the younger generation and showed that
traditional art can still be popular with attractive packaging.
References
Dipoyono, A. (2018). Revitalisasi Seni Pertunjukan Tradisional Ketoprak Di Surakarta. Lakon Jurnal
Pengkajian & Penciptaan Wayang, 15(2).
Hastuti, S., Purwanto, P., & Wahyudin, A. (2020). Implementasi Teknik Penyutradaraan Acara Ketoprak
di RRI Purwokerto. Jurnal Komunika: Jurnal Komunikasi, Media dan Informatika, 9(1), 31–39.
Hidayah, E. N., Roziqin, M. R. A., Ediani, N. N. P., Faradilla, R. L., Agustina, S., Apriliana, S., Alviana,
T. N., & Lestariningrum, A. (2024). PELESTARIAN KESENIAN KETOPRAK SEBAGAI
UPAYA MENINGKATKAN KECINTAAN BUDAYA. Jurnal Pengabdian Masyarakat
Indonesia, 2(1), 61–67.
Himawan, T. B., & Pujihartati, S. H. (2019). Eksistensi Ketoprak Balekambang Sebagai Salah Satu Bentuk
Pelestarian Budaya Jawa Di Kota Surakarta. Journal of Development and Social Change, 2(1), 3
Irianto, A. M. (2017). Kesenian Tradisional Sebagai Sarana Strategi Kebudayaan di Tengah Determinasi
Teknologi Komunikasi. Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra, 12(1), 90–100.
Lidyasari, D. E., Fajrie, N. F. N., & Rondli, W. S. (2023). Kesenian Kethoprak Wahyu Budoyo Dalam
Pelestarian Nilai-Nilai Budaya. Indonesian Journal of Education and Social Sciences, 2(2), 102
Nahak, H. M. I. (2019). Upaya melestarikan budaya indonesia di era globalisasi. Jurnal Sosiologi
Nusantara, 5(1), 65–76.
Naiborhu, T., & Karina, N. (2018). Ketoprak, Seni Pertunjukan Tradisional Jawa di Sumatera Utara:
Pengembangan dan Keberlanjutannya. Panggung, 28(4).
Nurhasanah, L., Siburian, B. P., & Fitriana, J. A. (2021). Pengaruh globalisasi terhadap minat generasi
muda dalam melestarikan kesenian tradisional indonesia. Jurnal Global Citizen: Jurnal Ilmiah
Kajian Pendidikan Kewarganegaraan, 10(2), 31–39.
Sholihah, R. (2019). Agama dan Budaya; Pengaruh Keagamaan Masyarakat Gebang Madura terhadap
Budaya Rokat Tase’. Al-Mada: Jurnal Agama, Sosial Dan Budaya, 2(1).

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Copyright (c) 2025 M Rizqi Al Hafidz, Ananda Ilham Esa, Sofia Mahmudah, Rosa Nur Malasari, Aulia Saputri, Indah Ayu Nasfatul Romadoni, Nanda Destya Putri, Nanda Destya Putri, Charis Michel Inrianto, Linda Elyanawati Rahayu, Anik Lestariningrum