Abstract
Kaca merupakan bahan yang dibuat dari silika (SiO2). Campuran batu pasir dengan fluks yang menghasilkan kekentalan dan titik leleh yang tidak terlalu tinggi, untuk kemudian dicampur lagi dengan bahan stabilisator supaya kuat. Limbah kaca yang terdapat pada industri kaca memiliki titik leleh yang sangat tinggi mencapai 1200°C sampai 1400°C. Dilihat dari unsur-unsurnya, feldspar mengandung bahan fluks (Na2O atau K2O), alumina (Al2O3) dan silika (SiO2) yang sangat penting dalam industri kimia seperti industri kaca atau industri keramikdan berguna sebagai pelebur yang baik. Oleh karena itu proses katalis feldspar dibutuhkan dalam pelelehan limbah kaca untuk membantu mempercepat laju reaksi dan menurunkan titik leleh pada limbah kaca. Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti pengaruh katalis feldspar dengan persentase 5% dan 10% terhadap perubahan titik leleh limbah kaca. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode eksperimental (Experimental Research) dengan variabel bebasnya adalah feldspar. Metode ini dilaksanakan dengan pengujian untuk mengetahui katalis feldspar dalam menurunkan titik leleh pada kaca. Hasil penelitian menunjukan katalis feldspar 5% dan 10% dalam pelelehan limbah kaca tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap suhu leleh pada limbah kaca. Sehingga perlu ada penelitian lain yang bisa menemukan katalis yang lebih optimal untuk menurunkan titik leleh limbah kaca.
References
Hasan, S. (1982). Ensiklopedia Indonesia: Edisi Khusus. Jakarta: PT. Ichtiar Baru-Van Hoeve.
Hastuti, L. S. S., & Pristiwati, E. (2016). Pemanfaatan Limbah Kaca untuk Bahan Baku Produk Perhiasan. In Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah (Vol. 23, Issue 1, pp. 18–22). https://doi.org/10.22322/DKB.V23I1.989.G853
Prabowo, H. (2018). Penyelidikan Kelayakan Kimia Dan Penyebaran Cadangan Pasir Besi Daerah Tiku Kabupaten Agam Untuk Bahan Baku Semen Pada Pt. Semen Padang. EKSAKTA: Berkala Ilmiah Bidang MIPA, 19(1), 39–42. https://doi.org/10.24036/eksakta/vol19-iss1/121
Rima, J. (2019). Natrium Karbonat: Termodinamika dan Transport Ion. Jurnal FMIPA UNP, 6(2), 32.
Mongkolkachit, C., Wanakitti, S., & Aungkavattana, P. (2010). Investigation of Extruded Porous Alumina for High Temperature Construction. Materials Technology, 20(3), 123–125.
Uhlmann, D. R., & Kreidl, N. J. (1992). Optical properties of glass.
Kementerian Perindustrian. (2016). Industri Kaca. http://www.kemenperin.go.id/artikel/755/Industri-Kaca-RI-Berpotensi-Jadi-Pemain-Dunia
Kristy, D. P., Zainul, R., Kunci, K., Silikat, N., & Ion, T. (2018). Analisis Molekuler dan Transpor Ion Natrium Silikat Sintesis Sifat. https://doi.org/https://doi.org/10.31227/osf.io/8ac4m
Keenan, C. W., Kleinfelter, D. C., & Wood, J. H. (1984). Ilmu Kimia untuk Universitas Edisi Keenam. Terjemahan Aloysius Hadyana Pudjaatmaka. Erlangga. Jakarta. Hal.
Buku, K. (n.d.). Koleksi Buku 1999 Bahan galian industri/Sukandarrumidi.
Dewi, M. E. (2018). Pengaruh Penambahan Material Feldspar Terhadap Kualitas Keramik Gerabah. Universitas Lampung.
Suyatno, A. (2010). Pengaruh Pemanasan Bahan Bakar dengan Radiator sebagai upaya
Meningkatkan Kinerja Mesin Bensin. Agus Suyatno, 2(2), 23–27.
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Cet. Ke-12. Jakarta. Rineka Cipta.
Sugiyono, S. (2012). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan r&b. bandung. Indonesia: Alfabeta.
Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM dan SPSS. In aplikasi analisis multivariate dengan program ibm spss 19 (p. 113).