FITOPLANKTON SEBAGAI BIOINDIKATOR KUALITAS PERAIRAN DI WADUK BENING, KABUPATEN MADIUN
DOI:
https://doi.org/10.29407/hayati.v7i1.591Keywords:
Waduk Bening, Bioindikator, Fitoplankton, Kualitas PerairanAbstract
Fitoplankton dapat digunakan sebagai bioindikator lingkungan waduk. Penelitian dilakukan di Waduk Bening berlokasi di Kabupaten Madiun. Hasil penelitian menunjukkan indeks keanekaragaman (H’) fitoplankton di Waduk Bening didapatkan 2,48 - 3,20. Kualitas perairan Waduk Bening berdasarkan bioindikator fitoplankton dikategorikan air tercemar sedang (1<H’<3), yaitu kestabilan komunitas sedang dan keanekaragaman sedang.
Downloads
References
Adawiyah, R. 2015. Diversitas Fitoplankton di Danau Tasikardi terkait dengan Kandungan Karbondioksida dan Nitrogen. Skripsi, Program Studi Biologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
APHA. 1998. Standard Method for the Examination of Water and Waste Water, 17th Edition. Washington D.C: APHA.
Arinardi, O. H., A. B. Sutomo, S. A.Yusuf, Trimaningsih, E. Asnaryanti, dan S. H Riyono. 1997.
Kisaran Kelimpahan dan Komposisi Plankton Predominan di Perairan Kawasan Timur Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi. Jakarta: LIPI.
Balai Penelitian Perikanan Perairan Umum. 2016. Aspek Biologi Dan Dinamika Populasi Ikan Di Waduk Pondok Dan Widas, Jawa Timur. Palembang: Badan Penelitian Dan Pengembangan Kelautan Dan Perikanan.
Bellinger, E. G. and D. C. Sigee. 2015. Freshwater Algae: Identification and Use as Bioindicator. New Jersey: Wiley-Blackwell.
Effendi. 2003. Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Yogyakarta: Kanisius.
Fachrul, F. M. 2008. Metode Sampling Bioekologi. Jakarta: Bumi Aksara.
Heddy, S. dan M. Kurniati. 1996. Prinsip-Prinsip Dasar Ekologi: Suatu Bahasan tentang Kaidah Ekologi dan Penerapannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Khaerunnisa, A. 2015. Kelimpahan dan Keanekaragaman Fitoplankton di Situ Cisanti Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung Jawa Barat, Skripsi, FKIP, UNPAS Bandung.
Krebs, C. J. 1989. Ecological Methodology. New York: Harper Collins Publishers.
Kordi, M. G. H. 2010. Pengelolaan Kualitas Air Budidaya Perairan. Jakarta: Rineka Cipta.
Michael, P. 1994. Metode Ekologi untuk Penyelidikan Lapangan dan Laboratorium. Jakarta: UI Press.
Nugroho, A. 2006. Bioindikator Kualitas Air. Jakarta: Universitas Trisakti.
Nurfadillah, A., Damar, dan E. M. Adiwilaga. 2012. Komunitas Fitoplankton Di Perairan Danau Laut Tawar Kabupaten Aceh Tengah Provinsi Aceh. Depik, 1(2), 93-98.
Odum, E. P. 1993. Dasar - Dasar Ekologi. Edisi Ketiga. Terjemahan Tjahjon Samingan. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press.
Praseno, D. P. dan Adnan. 1984. Studi tentang “Red Tide” di Perairan Indonesia. Jakarta: Pusat Penelitian Oseanografi LIPI.
Praseno, D. P dan Sugestiningsih. 2000. Retaid di Perairan Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi. Jakarta: LIPI.
Reynolds, C. S. 1984. The Ecology of Freshwater Phytoplankton. New York: Cambridge University Press.
Rimper, J. 2002. Kelimpahan Fitoplankton dan Kondisi Hidrooseanografi Perairan Teluk Manado. Makalah Pengantar Falsafah Sains, FPIK, Institut Pertanian Bogor.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2019 Prosiding Seminar Nasional Hayati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.