Kapten Kasihin : Studi Tentang Perannya Memimpin Perjuangan Masyarakat Desa Kedungombo Menghadapi Agresi Militer Belanda II Tahun 1949
Keywords:
Kapten Kasihin, Agresi Militer, PerjuanganAbstract
Differences in the Dutch interpretation of the results of the Linggarjati agreement caused them to carry out military aggression against Indonesia. Captain Kasihin is one of the many Indonesian independence heroes who made a major contribution to the history of this country. Captain Kasihin's role in defending Indonesian independence by leading Company II troops in Kedungombo Village during the Second Dutch Military Aggression is very important to discuss, with three research focuses, namely: 1. Biography of Captain Kasihin; 2. Background of the Kedungombo Village community in maintaining independence during the Second Dutch Military Aggression; 3. Captain Kasihin's role in leading the struggle of the people of Kedungombo Village against the Second Dutch Military Aggression. This research uses historical methods with a qualitative approach. Research steps include collecting sources (heuristics), criticizing sources, interpreting sources (interpretation), and writing history or historiography. From the research results, it was concluded that Captain Kasihin had an important role as one of the fighters in defending Indonesian independence, especially in Kedungombo Village, Tanjunganom District, Nganjuk Regency.
References
Abdussamad, Zuchri. 2021. Metode Penelitian Kualitatif. Edited by Patta Rapanna. Cetakan Pe. Makassar: CV. syakir Media Press.Aman. 2015. Sejarah Indonesia Masa Kemerdekaan 1945-1998. Edited by Kartika Nugraha. Yogyakarta: Ombak (Anggota IKAPI).
Amrin Imran, et al. 2012. Indonesia dalam Arus Sejarah Perang dan Revolusi. Jakarta : PT. Icthiar Baru van Hoeve.
Budianto, A., & Wiratama, N. S. (2017). Hypnoteaching dalam Pembelajaran Sejarah. Edutama, 1–10.
Enda, T. N., Listanti, Y., Sukma M, M., & Wiratama, N. S. (2022). Kajian Proses Islamisasi Di Nusantara (Studi Analisis Masjid Al – Mubarok Di Desa Kacangan Kecamatan Berbek, Kabupaten Nganjuk). JEJAK : Jurnal Pendidikan Sejarah & Sejarah, 2(1), 69–75. https://doi.org/10.22437/jejak.v2i1.19284
Harimintadji, Mustopo, H., Santoso, Suratno, & Suwarno. (1994). Nganjuk dan Sejarahnya. PT. Pustaka Kartini. p
Lembaga Kearsipan Nganjuk. 2008. Kapten Kasihin Perjuang Kemerdekaan Tahun 1949. Nganjuk : Kantor Daerah Kabupaten Nganjuk
Mani, P.R.S. 1989. Jejak Revolusi 1945 Sebuah Kesaksian Sejarah. Edited by Lany Kristono. Pertama. Jakarta: PT. Pustaka Utama Grafiti.
Nasution, A.H. 1996. Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia Jilid 10. Bandung : Disjarah-AD dan Angkasa.
Niamah, Niswatun. 2006. Perlawanan Batalyon 22/Sriti Terhadap Belanda Pada Masa Agresi Militer Belanda II Di Kabupaten Kediri dan Nganjuk Tahun 1948-1949. Universitas Jember.
Notosusanto, Nugroho. 1984. Pejuang dan Prajurit. Jakarta : P.T Intermasa
Nugroho, Arifin Surya. Jazimah, Ipong. 2011. Detik-detik Proklamasi Saat-saat Menegangkan Menjelang Kemerdekaan Republik. Yogyakarta : Narasi.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (19th ed.). Penerbit Alfabeta.
Wiratama, N. S. (2021). Kemampuan Public Speaking dalam Pembelajaran Sejarah. ISTORIA: Jurnal Pendidikan Dan Sejarah, 1, 1–17.
Wiratama, N. S., Budianto, A., & Sumarwoto, M. I. Z. I. (2022). Pancasila Dan Nasakom Dalam Mempersatukan Bangsa Indonesia. JEJAK : Jurnal Pendidikan Sejarah & Sejarah, 2(2), 66–76. https://doi.org/10.22437/jejak.v2i2.22428
Wiratama, N. S. (2023). Manfaat Personal Website sebagai Media Pembelajaran Sejarah. Historis: Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Sejarah, 7(2), 33-39
Wiratama, Nara Setya. Budianto, Agus. Afandi, Zainal. 2021. Perkembangan Sosialisme di Dunia Abad Ke- 19 Serta Pengaruhnya di Indonesia. Danadyaksa Historica 1 (2) : 128-140
Yatmin. Widiatmoko, Sigit. 2023. Sejarah Perkembangan Tari Reog Kendang Tulungagung Sebagai Kearifan Lokal Sampai Tahun 2022. Universitas Nusantara PGRI Kediri.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Yurisda Listanti, Agus Budianto, Nara Setya Wiratama
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.