Abstract
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Perairan Kediri, terdata sebanyak 10 sumber air yang terdapat di Kediri dan berlokasi di dalam kawasan hutan. Sumber air tersebut telah dimanfaatkan oleh warga sebagai irigasi, air minum, dan HIPAM. Penelitian ini melibatkan 10 sumber air yang berada di Kediri dan telah dimanfaatkan oleh masyarakat. Penelitian dilakukan selama bulan Januari hingga Maret 2024 dengan melakukan pendataan terhadap jenis tumbuhan yang terdapat pada radius 200m di sekitar sumber air. Jenis tumbuhan yang terdata diidentifikasi di Laboratorium Botani Universitas Nusantara Kediri. Ditemukan sebanyak sebelas jenis pohon yang termasuk dalam kategori vegetasi kunci penyangga mata air. Jenis tumbuhan tersebut antara lain adalah aren, kedawung, trembesi, beringin, loa, bulu, kepuh, randu, bambu, benda, dan picung. Sebanyak 55% dari jenis tumbuhan tersebut telah dibudidaya oleh warga sekitar dan telah dimanfaatkan sebagai tanaman penghijauan di sumber-sumber air di Kediri.
References
Azhar, A. H., & Destari, R. A. (2018). Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Memilih Air Yang Layak Minum Dalam Kemasan Galon Dengan Metode ANP. vol, 6, 174-183.
Efendy, K. (2004). Karakteristik komunitas herba di Taman Hutan Raya (Tahura) R. Soeryo Lereng Gunung Arjuno sebelah timur Kabupaten Pasuruan Jawa Timur oleh Kartono Efendy.
Fanani, A. (2013). Karakteristik Komunitas Herba di Hutan Jati Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Dander Petak 12B Kabupaten Bojonegoro (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Malang).
Hilwan, I., Mulyana, D., & Pananjung, W. G. (2013). Keanekaraaman jenis tumbuhan bawah pada tegakan sengon buto (Enterolobium cyclocarpum Griseb.) dan trembesi (Samanea saman Merr.) di lahan pasca tambang batubara PT Kitadin, Embalut, Kutai Kartanagara, Kalimantan Timur. Jurnal Silvikultur Tropika, 4(1), 6-10.
Kodoatie, R. J. (2021). Tata ruang air tanah. Penerbit Andi.
Kramer, P. J., & Boyer, J. S. (1995). Water relations of plants and soils. Academic press.
Nasution, S. A., Hanum, C., & Ginting, J. (2018). Karakteristik Pertumbuhan Akar dan Tajuk dua Varietas Lada Perdu (Piper nigrum L.) dengan Perlakuan Cekaman Naungan. Jurnal Online PERTANIAN TROPIK, 5(1), 10-14.
Purwoko, S. (2018). Indikator Air Layak Minum dan Sanitasi Layak dalam Mendukung Upaya Kesehatan Lingkungan di Rumah Tinggal. In Proceeding National Seminar Germas 2018 (Vol. 1, No. 1).
Riastuti, R. D., Si, M. P., Febrianti, Y., & Si, M. P. (2021). Morfologi Tumbuhan Berbasis Lingkungan. Ahlimedia Book.
Sofiah, S., & Fika, A. P. (2010). Jenis-jenis pohon di sekitar mata air dataran tinggi dan rendah (Studi Kasus Kabupaten Malang). Jurnal Berkala Penelitian Hayati Edisi Khusus A, 4, 1-3.
Sulistiyowati, T. I., & Rahmawati, I. (2024, August). Kepuh (Sterculia foetida): Sebagai Salah Satu Vegetasi Penyangga Sumber Air Kediri. In Prosiding SEMDIKJAR (Seminar Nasional Pendidikan dan Pembelajaran) (Vol. 7, pp. 610-616).
Sulistiyowati, T. I., Al Farid, K., Kholifah, R., RH, A. S., Utami, B., & Arifin, Z. (2024, February). Status Sungai Limpahan Sumber Panguripan Berdasarkan Indeks Biotilik. In Prosiding Seminar Nasional Kesehatan, Sains dan Pembelajaran (Vol. 3, No. 1, pp. 220-224).
Syukur, M. (2020). Jenis jenis pohon penyangga sungai bonti kecamatan bonti kabupaten Sanggau. PIPER, 16(30).
Taylor, R. G., Scanlon, B., Döll, P., Rodell, M., Van Beek, R., Wada, Y., ... & Treidel, H. (2013). Ground water and climate change. Nature climate change, 3(4), 322-329.
Yuliantoro, D., & Frianto, D. (2019). Analisis vegetasi tumbuhan di sekitar mata air pada dataran tinggi dan rendah sebagai upaya konservasi mata air di Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah. Dinamika Lingkungan Indonesia, 6(1), 1-7.