Abstract
Kecamatan Kunjang Kabupaten Kediri Jawa Timur memiliki tradisi kuat dalam ritual pernikahan adat. Seperti pada umumnya, pernikahan adat di Jawa memanfaatkan tumbuhan dan hewan sebagai simbol dan tanda tertentu sebagai penanda dan harapan. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ragam tanaman kultural dan maknanya dalam pelaksanaan ritual upacara pernikahan adat di Kecamatan Kunjang, Kabupaten Kediri. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan etnografi dengan narasumber tokoh adat, sesepuh desa, dan pemerhati tanaman desa setempat. Berdasarkan hasil wawancara diperoleh 18 jenis tumbuhan yang digunakan dalam ritual pernikahan adat di Kecamatan Kunjang. Bagian tumbuhan kultural yang paling banyak digunakan dalam adat pernikahan adalah buah sebanyak 39% biji, 18%, daun, 15% rimpang, 12%, umbi9%, batang 6%, dan bunga sebanyak 6%. Ragam tumbuhan kultural yang digunakan dalam ritual adat pernikahan di Kec. Kunjang, Kab. Kediri tersedia di pekarangan rumah, meskipun tidak seluruhnya ditanam oleh warga. Sebanyak 33% masyarakat membeli, dan 67% memperoleh dari pekarangan sendiri. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk tindak lanjut edukasi dan konservasi kepada masyarakat terkait keberlanjutan tumbuhan kultural pernikahan adat di Kecamatan Kunjang.
References
Budhisantoso, S. (2006). Kemajemukan Masyarakat dan keragaman kebudayaan di Indonesia dalam bunga rampai kearifan lingkungan. KementerianNegara Lingkungan Hidup.
Kartika, Y. (2020). Pernikahan Adat Jawa Pada Masyarakat Islam Di Desa Kalidadi Kecamatan Kalirejo Kabupaten Lampung Tengah (Doctoral dissertation, UIN Raden Intan Lampung).
Ningsih, T. T., & Pujawati, E. D. (2017). Kajian Pemanfaatan Tumbuhan Bunga pada Masyarakat Suku Banjar di Kecamatan Karang Intan Kalimantan Selatan. Jurnal Bioscientiae, 13(1), 337-45.
Permadi, D. P. (2022). Mitos Pernikahan BelikTarjhe di Desa Pacentan Madura dalamPerspektif ‘Urf. Wahana Akademika: JurnalStudi dan Sosial, 9(2), 105–119. https://doi.org/10.21580/wa.v9i2.11376
Rinda, S. O. N., Haryati, R. T., & Sulistiyowati, T. I. (2024). Etnokonservasi Jeruk Bali Merah (Citrus maxima) pada Tradisi Tingkeban Suku Jawa di Nganjuk Jawa Timur. In Prosiding Seminar Nasional Kesehatan, Sains dan Pembelajaran (Vol. 3, No. 1, pp. 137-143).
Rosiana, A. (2013). Kajian Etnobotani Masyarakat Sekitar Kawasan Cagar Alam Imogiri, Bantul Yogyakarta (Doctoral dissertation, UIN Sunan Kalijaga).
Sulistiyowati, T. I., Zunaidah, F. N., & Primandiri, P. R. (2023). Ethnoconservation of Jugo Villagers in Ngunggahne Beras Tradition. Journal of Tropical Ethnobiology, 6(1), 79-87.