Abstract
Indonesia memiliki kebudayaan yang beraneka ragam, hal tersebut disebabkan Indonesia memiliki wilayah yang luas dan setiap daerah memiliki latar belakang, kebiasaan, bahasa, dan adat yang berbeda-beda. Salah satu warisan budaya yang dimiliki oleh Indonesia berasal dari struktur bangunan dan peninggalan sejarah. Contohnya dapat ditemui di Kediri, sebuah daerah yang terkenal dengan keberadaan kerajaannya. Kediri kaya akan warisan budaya, termasuk candi-candi, situs sejarah, dan artefak lainnya. Penelitian mengenai keterkaitan budaya dan matematika dilakukan melalui pendekatan etnomatematika. Fokus penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menjelaskan konsep matematika yang terkandung dalam peninggalan sejarah Kediri, yakni Candi Surowono. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif. Pengambilan data dilakukan dengan cara observasi, dokumentasi dan dibantu dengan kajian literatur yang telah ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat konsep matematika yang berada di peninggalan sejarah di Kediri, seperti titik, garis lurus, garis lengkung, sejajar, sudut, bangun datar seperti persegi panjang, persegi, bangun ruang seperti kubus, balok, pola bangun berulang, dan refleksi (pencerminan).
References
Endraswara, S. (2012). Metodologi Penelitian Kebudayaan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Eni, S. P. & Tsabit, A. H. (2017). Arsitektur Kuno Kerajaan-Kerajaan Kediri, Singasari, dan Majapahit Di Jawa Timur – Indonesia. Jakarta: Rajawali Press.
Hardiarti, S. (2017). “Etnomatematika: Aplikasi Bangun Datar Segiempat Pada Candi Muaro Jambi”. Aksioma, 8(2), 99-110. c
Khalimah, N., Farin, K. I., Nikmah, M., Ni’mah, K., & Jatmiko, J. (2017). Budaya Kediri Dalam Pembelajaran Matematika (Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (Lks) Berbasis Etnomatematika Melalui Pendekatan Saintifik). JIPMat, 2(1), 65–71. https://doi.org/10.26877/jipmat.v2i1.1482
Manab, A. (2015). Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kualitatif. Yogyakarta: Kalimedia
Prayogi, R., & Danial, E. (2016). Pergeseran Nilai-Nilai Budaya Pada Suku Bonai Sebagai Civic Culture Di Kecamatan Bonai Darussalam Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau. Humanika, 23(1), 61 79.
Rani, V. (2018). Etnomatematika Pada Candi Ratu Boko Sebagai Pendukung Pembelajaran Matematika Realistik. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan, 28 April 2018. Jogjakarta, Pascasarjana UST.
Sirate, F. S. (2012). Implementasi Etnomatematika Dalam Pembelajaran Matematika Pada Jenjang Pendidikan Sekolah Dasar. Lentera Pendidikan : Jurnal Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, 15(1), 41– 54.
Spradley, J. P. (2006). Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Supriadi, S., Arisetyawan, A., & Tiurlina, T. (2016). Mengintegrasikan pembelajaran matematika berbasis budaya Banten pada pendirian SD Laboratorium UPI Kampus Serang. Mimbar Sekolah Dasar, 3(1), 1-18.
Tyaningsih, R. Y., Salsabila, N. H., Samijo, S., & Jatmiko, J. (2020). Pengembangan MUPEL (multimedia peluang) berbasis etnomatematika dalam permainan tradisional anak (Dakon). Jurnal Math Educator Nusantara: Wahana Publikasi Karya Tulis Ilmiah Di Bidang Pendidikan Matematika, 6(1), 39-53. https://doi.org/10.29407/jmen.v6i1.14255
Utami, R. N. F., Muhtadi, D., Ratnaningsih, N., Sukirwan, S., & Hamid, H. (2020). Etnomatematika: Eksplorasi Candi Borobudur. JP3M (Jurnal Penelitian Pendidikan Dan Pengajaran Matematika), 6(1), 13–26
Zulfikli, M., & Dandiri. (2016). Etnomatematika Dalam Sistem Pembilangan Pada Masyarakat Melayu Riau. Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan. 19(2), 220-238.