Analisis Problematika Siswa dalam Menyelesaikan Soal Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel (SPtLDV) Berdasarkan Teori Pemahaman SKEMP

Abstract

Matematika sering kali digunakan dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang berpikir matematika itu sulit, namun sebenarnya tidak ada alasan untuk tidak belajar matematika. Dari anggapan tersebut menyebabkan seseorang terutama pelajar atau siswa malas untuk belajar matematika sehingga setiap kali bertemu masalah yang berhubungan dengan matematika mereka akan kesulitan dan menemui problem-problem dalam menyelesaikannya. Salah satu materi matematika yang siswa mengalami problem adalah Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel dimana siswa yang berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah mendapati kesulitan, hal tersebut terlihat saat peneliti melaksanakan observasi di lapangan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan problem-problem siswa yang berkemampuan tinggi, sedang dan rendah pada materi Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel Berdasarkan Teori Pemahaman Skemp. Teori Pemahaman Skemp sendiri dibagi menjadi dua pemahaman yaitu pemahaman instrumental dan pemahaman relasional. Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan analisis deskriptif. Berdasarkan ruang lingkup, penelitian ini mendeskripsikan realita yang terjadi pada permasalahan siswa tapatnya pada materi Sistem Pertidaksamaan Linier Dua Variabel dengan menggunakan Teori Pemahaman Skemp dan berbagai metode ilmiah yang ada serta menggunakan bahasa yang tepat. Hasil dari penelitian ini adalah dari ketiga kemampuan siswa tersebut yaitu kemampuan tinggi, kemampuan sedang dan kemampuan rendah hasil tes menunjukkan bahwa problematika siswa yaitu menentukan manakah yang termasuk pertidaksamaan linear dua variabel dan menentukan Daerah Penyelesaian. Selanjutnya siswa yang berkemampuan tinggi masih tergolong ke dalam siswa yang memiliki pemahaman instrumental, dimana mereka mampu menyelesaikan soal yang diberikan akan tetapi saat ditanya mereka masih kurang memahami apa itu pertidaksamaan. Sedangkan untuk siswa yang berkemampuan sedang mereka tergolong ke dalam siswa yang memiliki pemahaman instrumental, dimana mereka bisa mengerjakan soal walaupun ada yang kurang benar, namun saat ditanya untuk menjelaskan konsep-konsep pertidaksamaan mereka masih sangat kurang dan untuk menjawab pertanyaan juga sedikit lambat. Selanjutnya untuk siswa yang berkemampuan rendah ini termasuk ke dalam siswa yang memiliki pemahaman instrumental, dimana mereka bisa mengerjakan soal walaupun masih banyak salah yang salah dan saat ditanyai mengenai materi pertidaksamaan mereka belum bisa menjawab dengan benar.