Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk kesalahan siswa kelas X dalam menyelesaikan soal cerita matematika pokok bahasan (Sistem Persamaan Linear Dua Variabel) SPLDV. Dalam mendeskripsikan kesalahan siswa berdasarkan prosedur Newman’s Error Analysis (NEA). Ada 5 tahapan Newman antara lain: (1) reading error, (2) comprehension error, (3) transformation error, (4) proces skill error, (5) encoding error. Peneliti melakukan observasi, tes, wawancara, dan dokumentasi sendiri terhadap objek dan topik penelitian. Oleh karena itu, perlu bagi peneliti sendiri untuk aktif di lapangan dan berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan pengumpulan data. Tahapan penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian ini meliputi empat tahap yaitu tahap pendahuluan, tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap akhir. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Negeri 3 Kediri. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2022/2023. Data yang dikumpulkan berupa Jawaban tertulis siswa dari tes MFFT dan jawaban tertulis siswa dari tes kemampuan pemecahan masalah matematika. Subjek penelitian diperoleh dengan cara melakukan pengelompokkan proses berpikir gaya kognitif reflektif dan impulsif dengan memberikan tes MFFT (Matching Familiar Figure Test) yang dikembangkan oleh Warli (Warli, 2013), kemudian memberikan tes kemampuan pemecahan masalah matematika kepada siswa sebanyak 5 soal, lalu peneliti akan menganalisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal. Subjek penelitian yang diambil sebanyak 4 orang yang terdiri dari gaya kognitif reflektif 1 (R1), gaya kognitif reflektif 2 (R2), gaya kognitif impulsif 1 (I1) dan gaya kognitif impulsif 2 (I2). Prosedur pengumpulan data dengan metode tes dan metode observasi. Hasil penelitian: (1) Siswa yang memiliki gaya kognitif reflektif dalam menyelesaikan soal cerita matematika materi SPLDV cenderung tidak melakukan kesalahan pada tahap membaca, mamahami masalah, transformasi, kemampuan memproses, dan penulisan jawaban akhir (2) Siswa yang memiliki gaya kognitif impulsif cenderung melakukan kesalahan dalam mamahami masalah, transformasi, kemampuan memproses, dan penulisan jawaban dikarenakan terlalu terburu-buru dalam mengerjakan dan tidak mengecek kembali jawaban akhir.
References
Amalia, S.R. (2017). Analisis Kesalahan Berdasarkan Prosedur Newman dalam Menyelesaikan Soal Cerita Ditinjau dari Gaya Kognitif Mahasiswa. Aksioma Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika, 8(1), 17–30. https://doi.org/10.26877/aks.v8i1.1505
Andriani, T., Suastika, K., dan Sesanti, N.R. (2017). Analisis Kesalahan Konsep Matematika Siswa dalam Menyelesaikan Soal Trigonometri Kelas X TKJ SMKN 1 Gempol Tahun Pelajaran 2016/2017. Pi: Mathematics Education Journal, 1(1), 34–39. https://doi.org/10.21067/pmej.v1i1.1998
Depdiknas. (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Fadiana, M. (2016). Perbedaan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita antara Siswa Bergaya Kognitif Reflektif dan Implusif. Journal of Research and Advances in Mathematics Education, 1(1), 79–89. https://doi.org/10.23917/jramathedu.v1i1.1775
Faradillah A. (2014).The Profil of Junior High chool Student’s Reasoning in Solving Mathematics Open-Ended Problem According to Reflective-Impulsive Cognitive Style. Proceeding of International Confrerence On Research, and Aducation of Mathematics and sciences 2104, 1(1), 133–120.
Farida, N. (2015). Analisis Kesalahan Siswa SMP Kelas VII dalam Menyelesaikan Masalah Soal Cerita Matematika. Aksioma Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, 4(2), 42–52. http://dx.doi.org/10.24127/ajpm.v4i2.306
Fitria, R. (2018). Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa pada Materi Aritmatika Sosial Kelas VII SMP dalam Pembelajaran Matematika. Jurnal Pendidikan Tambusai, 2(4), 786–792. https://doi.org/10.31004/jptam.v2i4.42
Nur, A. S., & Palobo, M. (2018). Profil Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Ditinjau dari Perbedaan Gaya Kognitif dan Gender. Kreano Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif, 9(2), 139–148. http://dx.doi.org/10.15294/kreano.v9i2.15067
Pramestasari, A.E., As’ari, A.R., Hidayanto, E. (2016). Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Open-Ended Ditinjau dari Gaya Kogitif Reflektif dan Impulsif. Seminar PPG, 1(1), 505–513.
Saputro. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran TAI dan STAD terhadap Prestasi Belajar Siswa dengan Memperhatikan Kemampuan Awal dan Kemampuan Matematik. Jurnal Inkuiri, 3(11), 86–96. https://doi.org/10.20961/inkuiri.v3i2.9700
Sudiono, E. (2017). Analisis Kesalahan Dalam Menyelesaikan Soal Matematika Materi Persamaan Garis Lurus Berdasarkan Analisis Newman. Jurnal Pendidikan Matematik, 5(3), 295–302. http://dx.doi.org/10.30738/.v5i3.1282
Suryadinata, N., & Farida, N. (2016). Analisis Proses Berpikir Anak Berkebutuhan Khusus (Abk) dalam Menyelesaikan Masalah Matematika di SMP Inklusi Kota Metro (Studi Kasus pada Siswa Tunagrahita Ringan). Aksioma Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, 5(1), 94–104. http://dx.doi.org/10.24127/ajpm.v5i1.470
Ulya, H. (2015). Hubungan Gaya Kognitif dengan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa. Jurnal Konseling GUSJIGANG, 1(2). https://doi.org/10.24176/jkg.v1i2.410
Wahyuddin (2016). Analisis Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Ditinjau dari Kemampuan Verbal. Beta: Jurnal Tadris Matematika, 9(2), 148– 160. https://dx.doi.org/10.20414/betajtm.v9i2.9
Warli (2013). Kreativitas Siswa SMP yang Bergaya Kognitif Reflektif atau Impulsif dalam Memecahkan Masalah Geometri. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 20(2), 190–201.
Wijaya, A. (2012). Pendidikan Matematika Realistik: Suatu Alternatif Pendekatan Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Graha Ilmu
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Copyright (c) 2023 Sinta Nur Aishah, Dian Devita Yohanie, Aan Nurfahrudianto