Pelestarian Seni Pecut Guna Mewariskan Kesenian Pecut Samandiman Melalui Pertunjukan
PDF

Keywords

Pelestarian
Kesenian Pecut
Warisan

How to Cite

Rika Riwayatiningsih, Maria Gabriella Nawang Wulan Putri, Gloria Anjar Delmehira, Andri Budi Setiawan, Dwi Dharma Saputra, Sanny Setianing Santoso, Ahmad Nashrulloh, Candrika Arlita Dewi, Barep Setiaji, Ravi Budianto, Sadam Hidayatullah, & Dimas Aldi Ciptavian. (2024). Pelestarian Seni Pecut Guna Mewariskan Kesenian Pecut Samandiman Melalui Pertunjukan. Proceedings of The National Conference on Community Engagement, 1(1), 147–153. Retrieved from https://proceeding.unpkediri.ac.id/index.php/ncce/article/view/5515

Abstract

Kearifan lokal sebagai warisan nenek moyang yang berkaitan dengan tata nilai kehidupan, tidak hanya menyatu dalam bentuk religi, tetapi dan budaya dan adat istiadat. Pecut Samandiman harus dilakukan dengan jiwa nasionalisme disertai kearifan lokal. Pecut Samandiman merupakan salah satu bentuk kearifan lokal budaya Jawa yang ada di Kelurahan Kemasan, Kota Kediri. Masyarakat yang memiliki pandangan atau pemikiran akan pentingnya melestarikan kebudayaan yang sudah ada yakni Pecut Samandiman. Pecut Samandiman juga dapat menumbuhkan minat dan kesadaran masyarakat yang ikut serta dalam melestarikan kesenian tersebut. Pewarisan budaya adalah benta atau atribut tak berbenda yang merupakan jati diri suatu masyarakat atau kaum yang diwariskan dari generasi-generasi sebelumnya. Pewarisan budaya bertujuan untuk menjaga nilai kebudayaan dari masa lalu dan sakralitas kesenian.

PDF

References

Amalia, Rizka R. & Hidayat, Much D., “Perancangan Buku Digital Tari Jaranan Sebagai Upaya Melestarikan Budaya Lokal Kediri,” Jurnal Seni dan Desain., Vol. 3 No. 2., pp. 62-74. 2021. Dari jurnal.

Basuki, A., dkk., “Kampung Pecut Website As a Means Of Culture Promotion in The Digital Era., International Journal of Emgagement and Empowerment., Vol. 2 No. 3., pp. 220-226. 2022. Dari jurnal.

Harmustika, A, “Pelestarian Kesenian Barongan Oleh Komunitas Wadyo Bolo Singo Barong di Yogyakarta,” Universitas Negeri Yogyakarta, 2018. Dari skripsi.

Laraswati, N, dkk., “Analisis Nilai-Nilai dalam Kesenian Tradisional Kuda Lumping di Desa Rasau Jaya Tiga Kecamatan Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya”., Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan., Vol. 9 No. 21., pp. 450-459. 2023. Dari Jurnal.

Putra, I Wayan D., “Analisis Metode Penciptaan Gending Gesuri Karya Iwayan Beratha”., Jurnal Seni Pertunjukan., Vol. 5 No. 2., pp. 75-82. 2019. Dari jurnal.

Rahayu, T. P., & Asrori, Muhamad A. R., “Pelestarian Kesenian Jaranan Jawa Sebagai Bentuk Kearifan Lokal Untuk Membangun Nasionalisme Pemuda di Dusun Mundu Desa Bungur Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung Tahun 2019,” Jurnal Bahasa, Seni, dan Pengajaran., Vol. 6 No. 1., pp. 13-22. 2022. Dari jurnal.

Rachmawati, S. & Hartono, “Kesenian Kuda Lumping di Paguyuban Genjring Kuda Lumping Sokoaji: Kajian Enkulturasi Budaya,” Jurnal Seni Tari., Vol. 8 No. 1., pp. 59-68. 2019. Dari jurnal.

Regiagita, D., “Pembelajaran Tari Jaranan Sentherewe Untuk Anak-Anak Dengan Metode Nyacah di Sanggar Seni Prana Kesuma Aji Tulungagung,” Jurnal Pendidikan Sendratasik., Vol. 12 No. 1., pp. 105-123. 2023. Dari jurnal.

Saputra, Amri I., Zawawi, M. A., & Weda, “Analysis of Goboy Traditional Games on Fundamental Basic Movements of SD Laboratory UNP Kediri Students,” Jurnal Pendidikan dan Ilmu Keolahragaan., Vol. 1 No. 2., pp.56-66. 2023. Dari jurnal.

Suryani & Sidhartani, S., “Merancang Karakter dalam Cerita Rakyat Kerajaan Bantarangin sebagai Sejarah Terciptanya Kesenian Reog Ponorogo”., Jurnal Kreasi Seni dan Budaya., Vol.01, No.01, pp. 82-91. 2018. Dari jurnal.