Abstract
Nyeri haid atau dysmenorea adalah gangguan yang ditandai dengan nyeri perut bagian bawah yang terjadi selama menstruasi, tetapi rasa sakit mungkin mulai hari ke-2 atau lebih sebelum menstruasi. Hal ini kadang-kadang dikaitkan dengan sakit kepala, mual, muntah, sakit perut yang difus, sakit punggung, malaise umum, kelemahan, dan gejala gastrointestinal lainnya. Menurut World Health Organization (WHO) wanita yang mengalami dysmenorea sebesar 1.769.425 jiwa (90%) dari data tersebut, 10-15% mengalami dysmenorea berat. Di Indonesia angka kejadian dysmenorea sebesar 107.673 jiwa (64,25%), yang terdiri dari 59.671 jiwa (54,89%) mengalami dysmenorea primer dan 9.496 jiwa (9,36%) mengalami dysmenorea sekunder. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan remaja terhadap manajemen nyeri haid (dysmenorea), proses terjadinya, dan penatalaksanaan nyeri tersebut. Metode yang dipakai adalah penyuluhan pemberian materi dan video terkait manajemen nyeri dismenorea.Kesimpulan dari kegiatan ini adalah adanya peningkatan pengetahuan tentang dismenorea dan terapi kompres hangat.
References
Anita, M. (2019). PENANGANAN DISMENOREA CARA FARMAKOLOGI DAN NON FARMAKOLOGI. Jurnal Citra Keperawatan, 1, 23-32.
Dewi, L. (2013). Pengaruh Dismenorea Pada Remaja. Prosiding Seminar Nasional MIPA .
Erlina, R. (2015). Gambaran Pengetahuan remaja putri terhadap nyeri haid (dismenorea) dan cara penanggulangannya. Jurnal Kesehatan Andalas, 1.
Luluk, S. (2018). Hubungan Pengetahuan Remaja Putri tentang Dismenorea dengan Sikap Penanganan Dismenorea. EMBRIO, 1, 45-52.
Potter, P. A. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC.