Abstract
Nyeri pada pasein Post op ORIF(Open Reduction Internal Fixation) Fraktur Femur tertutup terjadi karena agen pencedera fisik oleh prosedur operasi. Masalah nyeri tersebut muncul karena terjadi pembengkakan dan luka pada area bekas operasi. Tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah nyeri diantaranya dengan menggunakan Terapi Relaksasi Autogenik, yaitu teknik relaksasi yang bersumber dari diri sendiri berupa kalimat pendek ataupun bayangan yang bisa membuat pikiran tentram yang dilakukan dengan cara membayangkan diri sendiri berada dalam keadaan damai dan tenang, berfokus pada pengaturan nafas dan detakan jantung. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui penurunan skala nyeri pada pasien post op ORIF Afraktur femur tertutup sesudah dilakukan terapi relaksasi autogenik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan studi kasus pada pasein post op ORIF fraktur femur tertutup dengan menggunakan alat ukur skala nyeri Numerical Rating scale (NRS). Penelitian ini di dapatkan hasil terjadi penurunan skala nyeri sesudah dilakukanTerapi Relaksasi Autogenik, pada subyek 1 skala nyeri 6 menjadi 1 dan subyek 2 skala nyeri 4 menjadi 1. Dalam penelitian ini diharapkan pada pasien post op ORIF fraktur femur tertutup dapat secara mandiri melakukan terapi relaksasi autogenik terutama ketika mengalami nyeri dan diharapkan perawat dapat memberikan edukasi kepada pasien serta keluarga pasien tentang Terapi Relaksasi Autogenik
References
Arciniegas Paspuel, O. G., Álvarez Hernández, S. R., Castro Morales, L. G., & Maldonado Gudiño, C. W. (2021).
Dewi, N.P., Utami, S. & Sofiana, 2018. Efektivitas Relaksasi Autogenik Terhadap Dysmenorrhea. Universitas Riau, pp.97–104.
Hinestroza, D. 2018. Jurnal Universitas Kirkuk untuk Studi Manusia, 7, 1–25.
Jusaf, I. D. 2019. Gambaran Kualitas Hidup Pasien Fraktur Femur Pasca Operasi di RSUP Haji Adam Malik Medan. Repository USU. 2015-2018
Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Puslitbang Humaniora dan Manajemen Kesehatan, K. R. (2018). Hasil Utama Riskesdas 2018 Provinsi Jawa Timur. 1–82.
Museum, M. F. 2019. No Analisis struktur co-dispersi dari indikator terkait kesehatandari orang utamaTitle. 45(45), 95–98.
Novitasari, Dwi. 2017. Pengaruh Pijat Terhadap Intensitas Nyeri Pasca Bedah jantung. Jurnal FIKES Universitas Jendral Sudirman.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT RINEKA CIPTA.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). 2018. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI tahun 2018. http://www.depkes.go.id/resources/download/infoterkini/materi_rakorpop_20 18/Hasil%20Riskesdas%202018.pdf – Diakses Agustus 2018.
Romadhoni, Wahyu Ardian. 2019. Penggunaan Teknik Relaksai Autogenik Terhadap Pengurangan Nyeri Pada Pasien Post Orif. Repository UMM.2019
Suriya, M., & Zurianti. 2019. Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Gangguan Pada Sistem Muskuloskletal. Sumbar: Pustaka Galeri Mandiri.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan: DPP PPNI.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan: DPP PPNI.
World Health Organization. 2018. Globlas status report on road.
https://doi.org/ISBN:978 92 4 156485 4
Wibowo, A. H. A. 2021. Pengaruh Relaksasi Autogenik Terhadap Perubahan Tingkat Nyeri Pada Pasien Post Operasi Fraktur Di RSUD Dr Sayidiman Magetan. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., 2013–2015
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Copyright (c) 2023 Erika Violin Oktavia, Muhammad Mudzakkir, Endah Tri Wijayanti