Abstract
Data World Health Organization (WHO) Indonesia menduduki urutan pertama AKI di Asia Tenggara yaitu sebesar 214 per 100.000 kelahiran hidup. Tercatat sekitar 830 wanita meninggal karena kehamilan dan persalinan. Secara global 80% penyebab langsung kematian ibu adalah perdarahan, infeksi, hiperternsi dalam kehamilan, partus lama, dan aborsi. Tujuan dilakukannya studi kasus ini ialah agar terlaksananya Asuhan Kebidanan Intanatal pada Kala I Fase Laten di Rumah sakit Tk IV DKT Kediri tahun 2024 dengan penerapan asuhan kebidanan didasari wewenang bidan. Metode penelitian ini menggunakan kategori deskriptif dengan rancangan case report. Subjek dalam penelitian ini adalah 10 ibu intanatal kala I Fase Laten. Persalinan dimulai sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan dilatasi serviks (membuka dan menipis) dan diakhiri lahirnya plasenta secara lengkap. Fase laten merupakan fase pembukaan yang sangat lambat yaitu dari 0 sampai 3 cm yang membutuhkan waktu 8 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan terhadap usia ibu, paritas, dan pola kebiasaan ibu dengan kejadian prolong fase laten. Kesimpulan yang dapat di tarik yaitu bahwa intervensi yang tepat dalam persalinan dapat mencegah resiko keadaan abnormal persalinan, serta saran sebagai seorang tenaga kesehatan khususnya bidan diharapkan mampu mempertahankan pelayanan profesional sesuai dengan wewenangnya sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi melalui dukungan untuk mencegah komplikasi.
References
Cunningham dkk.2013. Obstetri Williams Edisi 23 Volume 2. Jakarta : EGC.
Ibrahim, N., & Surya Indah Nurdin, S. (t.t.). Pengaruh Anemia Terhadap Inersia Uteri Di Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo.
Profil Kesehatan Indonesia 2022. (T.T.)
Rahayu, R. M., & Rahmadyanti, R. (2023). Perbandingan Pemberian Tehnik Rebozo dan Pijat Oksitosin terhadap Lama Persalinan di Puskesmas Sukatani Kabupaten Bekasi Jawa Barat. . Health Information: Jurnal Penelitian.
Saifudin A. B. (2019). Ilmu Kebidanan Sarwono Prawiroharjo. PT. Bina Pustaka Sarwono Prawiriharjo.