Implementasi Arsitektur MobileNetV2 untuk Deteksi Penyakit Antraknosa dan Busuk Buah pada Cabai Rawit

Authors

  • Mohamad Ansori Pratama Universitas Nusantara PGRI Kediri

DOI:

https://doi.org/10.29407/71dgax95

Keywords:

antraknosa, busuk buah, MobileNetV2, deep learning

Abstract

 Cabai rawit (Capsicum frutescens) merupakan komoditas hortikultura potensial yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Namun, produksi cabai rawit seringkali terganggu oleh penyakit, terutama antraknosa yang disebabkan oleh jamur Colletotrichum dan busuk buah yang disebabkan oleh larva lalat buah (Bactrocera spp.). Penyakit ini menyebabkan penurunan kualitas dan kuantitas hasil panen. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi penyakit antraknosa dan busuk buah pada cabai menggunakan metode deep learning dengan arsitektur MobileNetV2 pada Convolutional Neural Network (CNN). Data penelitian terdiri dari gambar cabai sehat dan terinfeksi yang dikumpulkan langsung dari lahan pertanian. Dataset diproses menggunakan teknik augmentasi, seperti rescaling, rotasi, zoom, dan flipping untuk meningkatkan kualitas model. Model MobileNetV2 dipilih karena efisiensinya dalam lingkungan dengan daya komputasi terbatas. Pelatihan dilakukan selama 100 epoch dengan hasil akurasi tinggi sebesar 0,9736 pada dataset pelatihan dan 1,000 pada dataset validasi. Grafik akurasi dan loss menunjukkan performa model yang stabil dengan overfitting minimal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa arsitektur MobileNetV2 efektif dalam mendeteksi penyakit antraknosa dan busuk buah pada cabai rawit. Meskipun demikian, kesalahan klasifikasi pada beberapa gambar menekankan pentingnya penambahan dataset yang lebih beragam, khususnya untuk penyakit busuk buah. Implementasi model ini diharapkan dapat membantu petani mendeteksi penyakit secara cepat dan meningkatkan produktivitas cabai rawit di Indonesia.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Milawati Saranani, “Pengendalian Hama Tanaman Cabai Rawit Dan Dampaknya Terhadap Pendapatan

Petani Di Desa Lalopisi Kecamatan Meluhu,” Jurnal Riset Rumpun Ilmu Tanaman, vol. 2, no. 2, hlm. 115–126, Okt

, doi: 10.55606/jurrit.v2i2.2719.

M. Anwar, Y. Kristian, dan E. Setyati, “CLASSIFICATION OF CHILI PLANT DISEASES EQUIPPED WITH

LEAF AND FRUIT IMAGE SEGMENTATION USING YOLO V7,” Journal of Information Technology and

Computer Science (INTECOMS), vol. 6, no. 1, 2023.

A. Sulaiman, F. Rianto, dan S. Sarbino, “Potensi Isolat Kamir Filosfer Buah Cabai sebagai Antagonis Terhadap

Patogen Antraknosa,” Paspalum: Jurnal Ilmiah Pertanian, vol. 9, no. 1, hlm. 16, Mar 2021, doi:

35138/paspalum.v9i1.156.

L. Supriati dan A. A. Djaya, “Anthracnose Disease on Red Pepper with Involve Agents

Trichoderma harzianum and Actinomycetes),” The Control, 2016.

F. Marpaung, “KLASIFIKASI DAUN TEH SIAP PANEN MENGGUNAKAN CNN DENGAN

ARSITEKTUR MOBILENETV2,” 2023.PROSIDING SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI DAN SAINS TAHUN 2025, Vol. 4.

Program Studi Teknik Informatika, Universitas Nusantara PGRI Kediri. e- ISSN: 2828–299X

Kediri, 25 Januari 2025 506

Setiono Mukti dan Supratman, “Klasifikasi Penyakit Antraknosa Citra Cabai Rawit Dengan Metode

Convolutional Neural Network (CNN),” Hal; Jl. Jembatan Merah No.84 C Gejayan Yogyakarta, vol. 11, no. 2,

B. N. Ningrum Cahya Tri, U. Mahdiyah, dan D. Swanjaya, “Implementasi Deep Learning Untuk

Pengenalan Penyakit Antraks Pada Buah Cabai,” Online, 2024

Downloads

Published

2025-01-24

How to Cite

Implementasi Arsitektur MobileNetV2 untuk Deteksi Penyakit Antraknosa dan Busuk Buah pada Cabai Rawit . (2025). Seminar Nasional Teknologi & Sains, 4(1), 501-506. https://doi.org/10.29407/71dgax95

Similar Articles

1-10 of 36

You may also start an advanced similarity search for this article.