Abstract
Penundaan kehamilan merupakan aspek penting dalam perencanaan keluarga untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga dan menurunkan angka kehamilan yang tidak diinginkan. Latar belakang: Tingginya angka kehamilan yang tidak direncanakan masih menjadi masalah kesehatan reproduksi di Indonesia, termasuk di wilayah kerja Puskesmas Balowerti Kota Kediri. Salah satu penyebab utama adalah kurangnya dukungan suami dan pengetahuan pasangan suami istri (pasutri) terhadap penggunaan alat kontrasepsi.Tujuan penelitian: ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara pengetahuan pasangan suami istri (pasutri) dan dukungan suami terhadap penggunaan alat kontrasepsi dalam menunda kehamilan di Puskesmas Balowerti Kota Kediri. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasutri usia subur yang menjadi akseptor KB di Puskesmas Balowerti, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan metode total sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan dan bentuk dukungan suami. Hasil penelitian: menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan suami terhadap penggunaan alat kontrasepsi. Namun, tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara pengetahuan pasutri pada penggunaan alat kontrasepsi terhadap penundaan kehamilan. Kesimpulan: dari penelitian ini adalah bahwa dukungan suami memiliki peran penting dalam keputusan penggunaan alat kontrasepsi, namun belum tentu berpengaruh langsung terhadap keberhasilan penundaan kehamilan. Temuan ini penting sebagai dasar intervensi penyuluhan dan promosi kesehatan reproduksi berbasis pasangan. Kata Kunci: pengetahuan pasutri; dukungan suami; alat kontrasepsi; penundaan kehamilan; keluarga berencana
References
BKKBN. (2022). Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting 2021–2024. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional.
Bustan, M. N. (2016). Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Rineka Cipta.
Depkes RI. (2019). Pedoman Pelayanan Keluarga Berencana di Fasilitas Kesehatan. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Handayani, S. (2020). Kontrasepsi dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Salemba Medika.
Hidayat, A. A. (2017). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika.
Kemenkes RI. (2021). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2020. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Maulida, A. N., & Hidayat, A. A. (2021). Hubungan antara dukungan suami dengan pemakaian alat kontrasepsi pada akseptor KB. Jurnal Ilmu Kebidanan (JIK), 9(2), 34–41.
Marmi. (2015). Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Notoatmodjo, S. (2014). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. (2012). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
Nursalam. (2016). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis. Jakarta: Salemba Medika.
Puspitasari, D., & Rahmawati, N. (2022). Pengaruh pengetahuan dan sikap terhadap perilaku penggunaan kontrasepsi. Jurnal Kesehatan Reproduksi, 5(1), 12–20.
Putri, D. A. (2021). Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap ibu akseptor KB. Jurnal Kebidanan Indonesia, 12(1), 45–52.
World Health Organization. (2020). Family Planning: A Global Handbook for Providers (3rd ed.). WHO Press.
Yuliana, E. (2020). Dukungan suami terhadap keputusan istri dalam memilih kontrasepsi jangka panjang. Jurnal Bidan, 8(1), 22–30.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Copyright (c) 2025 Regina Dewaki Paso, Mulazimah, Dhewi Nurahmawati
