Abstract
Tuberkulosis paru (TB paru) masih menjadi permasalahan kesehatan yang signifikan di Indonesia. Salah satu penyebab utamanya adalah tingkat kepatuhan pasien yang masih rendah dalam menjalani pengobatan, yang berisiko menyebabkan kegagalan terapi dan munculnya resistensi terhadap obat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat kepatuhan pasien TB paru yang menjalani pengobatan di UPTD Puskesmas Prambon, Kabupaten Nganjuk, pada tahun 2025. Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan dokumentasi. Dari 30 pasien yang menjadi subjek penelitian, sebanyak 70% menunjukkan tingkat kepatuhan yang tinggi, 30% memiliki kepatuhan sedang, dan tidak ditemukan pasien dengan kepatuhan rendah. Beberapa faktor yang memengaruhi tingkat kepatuhan tersebut meliputi usia, tingkat pendidikan, jenis kelamin, dan dukungan dari keluarga. Sebagian besar pasien TB paru berada dalam kelompok usia 46–60 tahun (kategori lansia) sebesar 53%, serta didominasi oleh pasien perempuan sebesar 43%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesadaran pasien terhadap pentingnya menjalani pengobatan cukup baik, yang berpotensi mencegah timbulnya komplikasi lanjutan. Temuan ini dapat dijadikan acuan dalam penguatan program pelayanan kesehatan lansia di tingkat Puskesmas.
References
Indonesia, P. D. P. (2021). Panduan umum praktik klinis penyakit paru dan pernapasan. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 26-35.
Kurniasari, R. A. S., & Cahyo, K. (2022). Faktor risiko kejadian tuberkulosis paru di Kecamatan Baturetno Kabupaten Wonogiri. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 11(2), 198-204.
Laily, N., & Wahyuni, D. U. (2020). Efikasi diri dan perilaku inovasi.
Made, B. I., Adiputra, S., Trisnadewi, N. W., Putu, N., Oktaviani, W., Asnawati, S., & Sianturi, E. (2021). Metodologi Penelitian Kesehatan. Medan: Yayasan Kita Menulis.
Mar'iyah, K., & Zulkarnain, Z. (2021, November). Patofisiologi penyakit infeksi tuberkulosis. In Prosiding Seminar Nasional Biologi (Vol. 7, No. 1, pp. 88- 92).
Masita, M., & Andriani, H. (2023). Analisis Determinan Kejadian Loss to Follow-up (Putus Berobat) pada Pasien Tuberkulosis Paru: Literature Review. Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI), 6(5), 798-806.
Rahman, I. A., & Ciamis, S. M. (2022). Penatalaksanaan batuk efektif akibat tuberkulosis paru. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 11(2), 323-329.
Ri, K. (2020). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran: Tatalaksana Tuberkulosis. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Satria, R. P., Geglorian, T. R., Ni’mah, J., & Diansyah, M. A. N. (2024). Edukasi Program (Toss TBC) di Dukuh Grogolan Desa Jatimulya Kabupaten Tegal. Jurnal Pengabdian Masyarakat Sains dan Teknologi, 3(2), 32-38
Setyawati, A. D., JH, R. Y., Febriawati, H., & Andri, J. (2020). Penatalaksanaan pengobatan tuberculosis paru. Jurnal Kesmas Asclepius, 2(2), 73-80. DOI: https://doi.org/10.31539/jka.v2i2.1396
Sugiharti, T., Hasyim, H., & Sunarsih, E. (2023). Hubungan faktor pejamu terhadap kejadian tuberkulosis paru: Literatur Review. Jurnal Ners, 7(2), 811-815.
Wijayanti, E. T., & Salsabila, S. A. (2024, February). Efikasi Diri Mahasiswa Perawat Tingkat Pertama dalam Menghadapi Praktik Klinik Keperawatan. In Prosiding Seminar Nasional Kesehatan, Sains dan Pembelajaran (Vol. 3, No. 1, pp. 6-10).

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Copyright (c) 2025 Dian Puspitasari, Endah Ernawati, Muhammad Mudzakkir
