Etnobotani Tumbuhan Obat di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri
PDF

Keywords

etnobotani
tumbuhan obat
Desa Sugihwaras
Kabupaten Kediri

How to Cite

Fadhillah, F. ., Sulistiono, S., Sulistiyowati, T. I. ., Primandiri, P. R. ., & Santoso, A. M. . (2022). Etnobotani Tumbuhan Obat di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri. Prosiding Seminar Nasional Kesehatan, Sains Dan Pembelajaran, 2(1), 536 –. https://doi.org/10.29407/seinkesjar.v2i1.3071

Abstract

Seiring dengan mudahnya penggunaan obat-obatan kimia, penggunaan obat herbal yang berasal dari tumbuhan semakin berkurang. Oleh karena itu, perlu dilakukan inventarisasi jenis tumbuhan obat, potensi pemanfaatan sebagai obat, dan cara pengolahan oleh masyarakat karena tumbuhan obat ini lebih alami tanpa efek samping. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pengetahuan masyarakat Desa Sugihwaras dalam memanfaatkan tumbuhan sebagai obat tradisional. Data diperoleh melalui wawancara dengan masyarakat menggunakan metode snowball sampling. Data yang dikumpulkan meliputi nama lokal tumbuhan, bagian yang digunakan, cara pengolahan, dan penyakit yang diobati serta data pendukung yang meliputi data responden seperti nama, usia, pekerjaan, dan alamat. Hasil menunjukkan bahwa masyarakat Desa Sugihwaras memanfaatkan 11 jenis tumbuhan sebagai obat yaitu Lempeni (Ardisia elliptica), Patikan (Euphorbia hirta L), Sirih cina (Peperomia pellucida), Kunir putih (Curcuma zedoaria), Kumis kucing (Orthosiphon aristatus), Keji beling (Strobilanthes crispa), Dadap serep (Erythrina subumbrans), Seledri (Apium graveolens), Temulawak (Curcuma zanthorrhiza), Kayu putih (Melaleuca leucadendra), dan Kelor (Moringa oleifera). Bagian dari tumbuhan yang dimanfaatkan yaitu daun, buah, rimpang, getah atau seluruh bagian tanaman. Adapun cara pengolahannya yaitu dengan direbus lalu dikonsumsi airnya, diperas lalu diambil ekstraknya, diremas-remas lalu dioleskan, dihaluskan lalu diambil ekstraknya dan diteteskan. Tumbuhan obat biasa dimanfaatkan secara tunggal, dicampur bahan lain, ataupun dikombinasikan dengan tumbuhan obat lainnya.

https://doi.org/10.29407/seinkesjar.v2i1.3071
PDF

References

Abd Rachman, F., & Ardiansyah, S. 2019. Ekstrak Daun Keji Beling (Strobilanthes crispus L.) Untuk Penurunan Kadar Kolesterol Pada Tikus Putih Jantan (Ratus norvegicus) Galur Wistar. Medicra Journal of Medical Laboratory Science/Technology, 2(1): 1-5.

Arum, G. P. F., Retnoningsih, A., & Irsadi, A. 2012. Etnobotani Tumbuhan Obat Masyarakat Desa Keseneng Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Jawa Tengah. Life Science 1(2).

Asniati, M. 2021. Analisis Fitokimia Air Rebusan Daun Mantalalu (Euphorbia hirta L) Asal Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah. KOVALEN: Jurnal Riset Kimia, 7(3): 202-207.

Batubara, I., Suparto, I. H., & Rakhmatika, F. A. (2016). Sineol dalam Minyak Kayu Putih sebagai Pelangsing Aromaterapi. Jurnal Jamu Indonesia, 1(3): 12-17.

Fauzi, T. M. 2021. Kajian Curcumin Pada Kunyit dan Temulawak dalam Penyembuhan Penyakit Coronavirus Diseases 2019 (Covid-19). Majalah Ilmiah METHODA, 11(2):138-144.

Hidayat, D., & Hardiansyah, G. 2012. Studi Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Obat di Kawasan IUPHHK PT. Sari Bumi Kusuma Camp Tontang Kabupaten Sintang. Jurnal Vokasi, 8 : 61–68.

Kusnadi & Devi, E. T. 2017. Isolasi dan identifikasi senyawa flavanoid pada ekstrak daun seledri (Apium graveolens L.) dengan metode refluks. PSEJ (Pancasakti Science Education Journal), 2(1): 56-67.

Lestari, P. 2016. Studi tanaman khas Sumatera Utara yang berkhasiat obat. Jurnal Farmanesia, 3(1): 11-21.

Nasution, H. M., Miswanda, D., & Dwiyanti, O.H. 2022. Karakterisasi, Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antiinflamasi Ekstrak Etanol Daun Dadap Serep (Erythrina Variegata Hassk.) terhadap Tikus. In Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian, 5(1) : 107-112.

Putri, M. S. 2014. White turmeric (Curcuma zedoaria): its chemical subtance and the pharmacological benefits. Jurnal Majority, 3(7).

Rahmawati, F., & Rantelino, V. 2019. Uji Toksisitas dan Fitokimia Ekstrak Suruhan (Peperomia pellucida L. Kunth). Jakarta: FK UKI, Indonesia, pp. 51-56. ISBN 978 602 1651 79 7.

Salasa, A. M., & Abdullah, T. 2021. Kandungan Total Flavonoid dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Kumis Kucing (Orthosiphon stamineus B.). Media Farmasi, 17(2): 162-167.

Santoso, P. 2015. Uji Aktivitas Antiplatelet Ekstrak Daun Lempeni (Ardisia Humilis Vahl) pada Mencit. Jurnal Ilmiah Medicamento, 1(1).

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif R&D. Alfabeta:bandung.

Taufiq H, L., Wahyuningtyas, N., & Wahyuni, A. S. 2008. Efek Antiinflamasi Ekstrak Patikan Kebo (Euphorbia hirta L) pada Tikus Putih Jantan. Pharmacon, 9(1): 1–5.

Ulfa, M., Hendrarti, W., & Muhram, P. N. 2016. Formulasi gel ekstrak daun kelor (Moringa oleifera Lam.) sebagai anti inflamasi topikal pada tikus (Rattus novergicus). Journal of Pharmaceutical and Medicinal Sciences, 1(2): 30-35.

Wibawa, I. P. A. H., & Lugrayasa, I. N. 2020. Studi potensi antioksidan dan antimikroba ekstrak buah lempeni (Ardisia elliptica Thunb.). Jurnal Widya Biologi, 11(2) : 109-117.

Yufiradani, Y., Mayefis, D., & Marliza, H. 2020. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Suruhan (Peperomia Pellucida L. Kunth) terhadap Propionibacterium Acnes Penyebab Jerawat. Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia, 2(1) : 35-41.

Zein, U. 2005. Pemanfaatan Tumbuhan Obat Dalam Upaya Pemeliharaan Kesehatan. Univ Sumatra Utara, Medan, 23 : 1-7.

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Copyright (c) 2023 Fauza Fadhillah, Sulistiono Sulistiono, Tutut Indah Sulistiyowati, Poppy Rahmatika Primandiri, Agus Muji Santoso

Downloads

Download data is not yet available.