Abstract
Posyandu remaja adalah program baru dari Kementerian Kesehatan. Berdasarkan program tersebut, wilayah kerja puskesmas Bandarharjo harus memiliki minimal 1 posyandu remaja. Ditinjau lebih dalam permasalahan remaja paling tinggi di wilayah kerja Puskesmas Bandarharjo terdapat di Kelurahan Bandarharjo. Pada tahun 2019 Forum Kesehatan Kelurahan Bandarharjo posyandu remaja terbentuk. Namun partisipasi pelaksanaan posyandu remaja di Kelurahan Bandarharjo semakin menurun. Mengetahui kendala pelaksanaan program posyandu remaja di masa pandemi Jenis penelitian kualitatif, teknik pengambilan data dengan cara wawancara mendalam dan dokumentasi berupa absensi, materi KIA dan buku pemantauan kesehatan. Purposive sampling digunakan dalam menentukan informan. Informan utamanya yaitu pembina posyandu remaja, informan pendukungnya terdiri ketua posyandu remaja, kader posyandu remaja, remaja yang mengikuti posyandu remaja dan remaja yang tidak mengikuti posyandu remaja. Pada input kompetensi yang dimiliki oleh pembina posyandu remaja tidak sesuai dengan bidang keahlian serta tidak adanya pelatihan kader dan informasi mengenai pelaksanaan posyandu remaja hanya di lingkup Karang Taruna sehingga remaja yang tidak mengikuti Karang Taruna tidak mengetahui adanya pelaksanaan posyandu remaja. Procces sudah sesuai dengan SOP dan pada output rendahnya partisipasi remaja dalam mengikui posyandu remaja (30,8%) Partisipasi remaja dalam mengikuti posyandu remaja dinyatakan rendah. Penyebabnya adalah kesibukan kader serta remaja, karena sebagian besar remaja sudah bekerja dan kurangnya penyebaran informasi mengenai pelaksanaan posyandu remaja.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Copyright (c) 2021 Nurina Dyah Larasaty