Abstract
Stunting pada anak usia 0-24 bulan merupakan masalah kesehatan serius yang dapat mempengaruhi perkembangan fisik dan kognitif anak. Masalah ini memiliki dampak jangka panjang yang signifikan terhadap kualitas hidup dan potensi masa depan anak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan anak berisiko stunting pada kelompok usia tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara langsung dengan tenaga kesehatan dari puskesmas dan bidan setempat di wilayah kesehatan Puskesmas Puhjarak, serta di Posyandu Sidowarek. Sampel penelitian terdiri dari 30 anak, di mana 6 anak diidentifikasi berisiko stunting. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti status gizi ibu selama kehamilan, pola asuh, akses terhadap layanan kesehatan, serta sanitasi lingkungan berperan signifikan terhadap kejadian stunting. Temuan ini menegaskan pentingnya perhatian terhadap kondisi gizi ibu hamil dan anak, serta peningkatan akses dan kualitas layanan kesehatan. Penelitian ini menegaskan pentingnya intervensi gizi yang komprehensif dan peningkatan kesadaran masyarakat dalam mencegah stunting. Intervensi yang cepat dan tepat sangat diperlukan untuk menangani anak-anak yang berisiko stunting. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pembuat kebijakan dan program kesehatan untuk menurunkan prevalensi stunting di Indonesia
References
Dr. D. F. Susanti, “Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan,” 2022. Https://Yankes.Kemkes.Go.Id/View_Artikel/1388/Mengenal-Apa-Itu-Stunting (Accessed Dec. 09, 2023).
Dr. F. R. Makarim, “Stunting - Gejala, Penyebab, Dan Pengobatan | Halodoc,” 2023. Https://Www.Halodoc.Com/Kesehatan/Stunting (Accessed Dec. 09, 2023).
“Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan.” Https://Yankes.Kemkes.Go.Id/View_Artikel/2483/Stunting-Dan-Pencegahannya (Accessed Jul. 19, 2024).
Dr. R. Fadli, “Perlu Diwaspadai, Ini 5 Dampak Stunting Pada Anak,” 2022. Https://Www.Halodoc.Com/Artikel/Perlu-Diwaspadai-Ini-5-Dampak-Stunting-Pada-Anak (Accessed Dec. 09, 2023).
Eko, “Paudpedia - Prevalensi Stunting Tahun 2022 Di Angka 21,6%, Protein Hewani Terbukti Cegah Stunting,” Jan. 31, 2023. Https://Paudpedia.Kemdikbud.Go.Id/Kabar-Paud/Berita/Prevalensi-Stunting-Tahun-2022-Di-Angka-216-Protein-Hewani-Terbukti-Cegah-Stunting?Do=Mtqymy1inmnmmmyzza==&Ix=Mtetymjknjq3yza= (Accessed Dec. 09, 2023).
M. Novenza, “Kkn Umt | Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat,” 2023. Https://Kkn.Umt.Ac.Id/Kegiatan/66620 (Accessed Dec. 09, 2023).
“Enhanced Reader.” .
“Tampilan Hubungan Pola Makan Anak Dan Status Gizi Anak Usia Sekolah.” Https://Jurnalkesehatanstikesnw.Ac.Id/Index.Php/Stikesnw/Article/View/114/98 (Accessed Jun. 11, 2024).
I. Nopa, “Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Gizi Balita,” J. Ilm. Ilmu Kesehat. Wawasan Kesehat., Vol. 6, No. 1, P. 64, Jul. 2019, Doi: 10.33485/Jiik-Wk.V6i1.160.
Iriani, “Weight Sum Model (Wsm) Sebagai Model Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bantuan Kip Pada Siswa,” Pros. Semin. Nas. Ris. Dan Inf. Sci., Vol. 4, Pp. 8–15, 2022.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Copyright (c) 2024 Ricky Agung Sumiranto, Intan Nur Farida, Siti Rochana