Abstract
Di dalam olahraga dapat terjadi banyak kemungkinan cedera, dengan persentase tertinggi adalah sprain, luka memar, strain dan dislokasi pada engkel, otot dan lutut. Pada anak dibawah usia 12 tahun cedera olahraga masih sangat sedikit, sehingga olahraga adalah aman bagi anak-anak prapubertal. Tetapi terjadi peningkatan cedera yang sangat tajam pada anak usia 14 tahun terutama pada anak laki-laki, dan hal ini berlangsung terus dengan meningkatnya usia (Giriwiyono, dkk: 2012). Tujuan dilakukan pengabdian ini untuk meningkatkan pengetahuan dan wawawasan tentang cedera olahraga dan cara penanganannya menggunakan teknik kompres hangat dan kompres dingin. Dengan menggunakan metode edukasi, tanya jawab, diskusi, dan praktik penerapan kompres hangat dan kompres dingin menggunakan kirbat es dan buli-buli yang dilakukan pada bulan Juni 2024 di Madrasah Aliyah Hasan Muchyi dengan jumlah peserta 28 siswa. Evaluasi kegiatan dengan membandingkan nilai pretest dan posttest. Hasil dari pre test sebanyak 9 siswa (32%) tingkat pengetahuan baik, 13 siswa (47%) tingkat pengetahuan cukup, dan 6 siswa (21%) tingkat pengetahuan kurang. Sedangkan setelah pemaparan materi dilakukan kembali post-test dan didapatkan hasil sebanyak 22 siswa (79%) tingkat pengetahuan baik dan sebanyak 6 siswa (21%) tingkat pengetahuan cukup dalam memahami materi yang telah disampaikan mencakup definisi, macam dan bentuk cedera, serta cara penanganan cedera olahraga. Meningkatnya pemahaman siswa dikarenakan penyampaian materi dan pengaplikasian kompres hangat dan kompres dingin yang mudah dipahami. Hasil pengabdian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan siswa siswi MAS Hasan Muchyi tentang penanganan cedera menggunakan teknik kompres hangat dan kompres dingin.
References
Arovah, N. I. (2016). Developing Fitness Centre and Sports Physiotherapy Care Industry in Indonesia. Accessed May, 26. https://staffnew.uny.ac.id/upload/132300162/penelitian/9.+Developing+Fitness+Centre+adnd+Sports+Physiotherapy+in+Indonesia.pdf
Artanayasa, I. W., & Putra, A. (2014). Cedera pada pemain sepakbola. In Prosiding Seminar Nasional MIPA. https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/semnasmipa/article/view/10502
Malanga, G. A., Yan, N., & Stark, J. (2015). Mechanisms and efficacy of heat and cold therapies for musculoskeletal injury. Postgraduate medicine, 127(1), 57-65. https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/00325481.2015.992719
Nadler, S. F., Weingand, K., & Kruse, R. J. (2014). The physiologic basis and clinical applications of cryotherapy and thermotherapy for the pain practitioner. Pain physician, 7(3), 395. https://www.researchgate.net/profile/Kurt-Weingand/publication/6928434
Nur, M. M., & Bakti, A. P. (2020). Survei Tingkat Pengetahuan Pemain Sepakbola Tentang Cedera Ankle Dan Terapi Latihan di Ricky Nelson Academy. KJurnal Esehatan Olahraga, 9(1), 327-334. https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-kesehatan-olahraga/article/view/37943
Pasaribu, M., Irvan, I., & Amir, A. (2022). Pengetahuan Cedera Olahraga Pada Siswa MTsN Barito Selatan Kalimantan Tengah. Jurnal Pemikiran Dan Pengembangan Pembelajaran, 4(1), 145-152. https://www.ejournal-jp3.com/index.php/Pendidikan/article/view/209
Mencegah dan Mengatasi Cedera Olahraga. 2024 . (online) . https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3247/mencegah-dan-mengatasi-cedera-olahraga . accesed on 17 July 2024