Edukasi Pengukuran Suhu Tubuh pada Siswa di SDN Kedungsari 2
PDF

Keywords

Edukasi
pengukuran
suhu tubuh
siswa

How to Cite

Nur Handayani, F., Mudzakkir, M., & Baitullah, L. (2024). Edukasi Pengukuran Suhu Tubuh pada Siswa di SDN Kedungsari 2. Prosiding Seminar Nasional Kesehatan, Sains Dan Pembelajaran, 4(1), 207–215. Retrieved from https://proceeding.unpkediri.ac.id/index.php/seinkesjar/article/view/5543

Abstract

Pengukuran suhu tubuh adalah metode dasar yang sangat penting dalam pemantauan kesehatan individu dan siswa. Suhu tubuh yang tidak normal, baik itu terlalu tinggi (demam) maupun terlalu rendah (hipotermia), sering kali merupakan tanda awal adanya gangguan kesehatan atau penyakit tertentu.Suhu tubuh normal manusia berkisar antara 36,1°C hingga 37,2°C. Perubahan suhu tubuh dapat mengindikasikan berbagai kondisi kesehatan. Misalnya, demam biasanya menunjukkan adanya infeksi bakteri atau virus dalam tubuh. Hipotermia, yang ditandai dengan suhu tubuh yang turun di bawah 35°C, bisa terjadi akibat paparan dingin yang ekstrem dan membutuhkan penanganan segera.Suhu tubuh yang diukur secara teratur dapat membantu mengidentifikasi masalah kesehatan sebelum berkembang menjadi lebih serius. di mana demam adalah salah satu gejala utama yang perlu diwaspadai. CDC (2020) menekankan pentingnya pemantauan suhu tubuh sebagai langkah awal dalam deteksi dini dan mengurangi penyebarannya.Ada beberapa metode untuk mengukur suhu tubuh, termasuk penggunaan termometer oral, rektal, aksila (ketiak), dan inframerah (dahi atau telinga).Edukasi kesehatan siswa merupakan upaya sistematis untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan individu dan kelompok dalam menjaga kesehatan. Melalui berbagai bentuk intervensi edukatif, siswa dapat memperoleh informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan kesehatan yang lebih baik dan mengadopsi perilaku sehat.Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk memberdayakan individu agar mampu mengelola kesehatannya sendiri dengan lebih baik.pengukuran suhu tubuh juga mencakup pengajaran tentang praktik hidup sehat lainnya. Misalnya, pentingnya kebersihan tangan, etika batuk dan bersin, serta menjaga jarak fisik jika merasa tidak sehat. Dengan memahami hubungan antara suhu tubuh dan kesehatan, siswa akan lebih cenderung menerapkan praktik hidup sehat yang dapat melindungi mereka dan orang lain (Jones et al., 2019).   Kegiatan pengabdian edukasi pengukuran suhu di SDN KEDUNGSARI 2 Kabupaten Kediri dilakukan pada tanggal 14 Juni 2024 pukul 08.00-11.00 WIB.Berdasarkan Hasil Grafik 1 didapatkan bahwa hasil pre-test hanya sebagian kecil peserta (15,2%) menyatakan tahu tentang pengertian pengukuruan suhu, (10,6%) megetahui bentuk-bentuk pengukuran suhu, (13,2%) mengetahui faktor penyebab pengukuran suhu, (16,8%) menyatakan belum paham tentang dampak pengukuran suhu. Sedangkan hasil post-test dengan pernyataan yang sama didapatkan (80,7%) menyatakan telah memahami pengertian pengukuran suhu, (83,9%) memahami bentuk pengukuran suhu,(82,4%) memahami faktor penyebab pengukuran suhu, (85,8%) memahami dampak pengukuran suhu tubuh siwa.Diharapkan hasil pengadian dapat memberikan gambaran dan acuan bagi kegiatan pengabdian terkait.

PDF

References

Basch, C. E. (2017). Healthier Students are Better Learners: A Missing Link in School Reforms to Close the Achievement Gap. Journal of School Health, 81(10), 593-598.

CDC (2020). Guidelines for Temperature Monitoring and the Importance of Early Detection. Centers for Disease Control and Prevention.

CDC.(2020).SymptomsofCoronavirus.Retrievedfromhttps://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/symptoms-testing/symptoms.html.

Centers for Disease Control and Prevention. (2020). Interim Guidelines for Collecting, Handling, and Testing Clinical Specimens for COVID-19. CDC. [Online]. Available: https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/lab/guidelines-clinical-specimens.html

Health Promotion Board Singapore. (2020). Temperature Taking. HPB Singapore. [Online]. Available: https://www.healthhub.sg/live-healthy/1841/temperature-taking

John Hopkins University. (2020). COVID-19 Dashboard by the Center for Systems Science and Engineering (CSSE) at Johns Hopkins University (JHU). JHU. [Online]. Available: https://coronavirus.jhu.edu/map.html

Jones, S. E., et al. (2019). Understanding the Importance of Personal Hygiene and Health Monitoring in Schools. Journal of Adolescent Health, 64(2), 195-202.

Kameda, M., et al. (2020). Accuracy of Infrared Thermometers in Clinical Settings. Journal of Clinical Medicine, 9(6), 1784.

Ministry of Health Republic of Indonesia. (2020). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (COVID-19). Kementerian Kesehatan RI. [Online]. Available: https://covid19.go.id/p/protokol/pedoman-pencegahan-dan-pengendalian-covid-19

Park, J., et al. (2021). Smart Thermometers and Their Applications in Health Monitoring. Healthcare Technology, 32(1), 98-108.

Public Health England (2020). Reducing the Spread of Infectious Diseases in Schools.

Supriyanto, S., & Wahyuning, S. (2021). Alat Pengukur Suhu Tubuh Non Kontak. Med. Tek. J. Tek. Elektromedik Indones, 3(1), 1-7.

WHO (2021). The Importance of Health Education in Schools. World Health Organization.

World Health Organization. (2020). Coronavirus disease (COVID-19) outbreak: Rights, roles and responsibilities of health workers, including key considerations for occupational safety and health. WHO. [Online]. Available: https://www.who.int/docs/default-source/coronaviruse/who-rights-roles-respon-hw-covid-19.pdf

Downloads

Download data is not yet available.