Abstract
Mundu merupakan salah satu tanaman lokal Indonesia. mundu termasuk dalam famili manggis manggisan (Clusiaceae). Populasi dari tanaman mundu sejak tahun 2005 terbatas dan sudah jarang dijumpai di beberapa daerah Di Kabupaten Kediri Oleh karena itu Mundu masuk kedalam kategori tanaman langka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkarakterisasi tanaman mundu di Kabupaten Kediri. Hasil diperoleh berupa sampling perbedaan karakterisasi struktur morfologi tanaman mundu di Kabupaten Kediri meliputi batang, daun, buah, bunga, serta pengaruh bertumbuhan mundu terhadap lingkungan tempat tumbuhnya.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif Eksploratif langsung dengan cara mencari sampel tanamanan dan mengkarakterisasi morfologi tanaman mundu.
References
Evrizal, R., E. Setyaningrum, Ardian, A. Wibawa & D. Aprilani. 2013. Keragaman tumbuhan dan ramuan etnomedisin Lampung Timur.
Hartati, S., Kosela, S., Hanafi, M. & Leonardus, L., 2000. Isolation and Elucidation Structure of Coumpounds of Stem Bark of
Makmur A. 1992. Pemulihan tanaman. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Mangoendijojo W. 2003. Dasar-dasar pemulihan tanaman. Kanisius, Yogyakarta.
Pohon Mundu (Gracinia dulcis). 2019. (Online) (https://youtu.be/7E7hifi45bI) diakses pada 09 november 2022
Sastrapradja, S. D. Dan M.A. Rifai. 1972. Exploration and conservation of the undeveloped genetic resources in indonesia forests. In report on the LIPI-MAB Workshop on Natrual Resources III-B, Jakarta.
Uji T. 2007. Keanekaragaman Jenis Buah-Buahan Asli Indonesia dan Potensinya. Biodersivitas (8).
Utami N, Sari R. 2009. Mundu: Garcimiaxanthcohymus Hook.f. atau G, dulcis (Roxb.) kurz. Berita Biologi 9(6): 739-745.
Uji, T. 2005. Keanekaragaman Jenis dan Sumber Plasma Nutfah (Durio spp.) di Indonesia. Buletin Plasma Nutfah 11 (1) : 28-33.
Whitmore. 1972. Tree Flora of Malaya volume 1. Forest Department Ministry of Primary Industries Malaysia, Kuala Lumpur.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Copyright (c) 2023 Masrofian Masrofian, Dwi Ari Budiretnani, Ida Rahmawati, Poppy Rahmatika Primandiri, Agus Muji Santoso