Abstract
Jamur tiram atau dalam bahasa latin volvariella volvacea budidaya jamur tiram ini, membutuhkan akurasi dan toleransi kepresisian dalam mengendalikan suhu serta kelembapan yang menyerupai ekosistem habitat jamur tiram sebenarnya, fase inkubasi yang membutuhkan suhu udara 23-28C dengan kelembapan 60-
70%, Fase pembentukan Tubuh dan buah membutuhkan suhu udara 28-32C dengan kelembapan 70-90%. Pengelolaan suhu udara dan kelembapan oleh pembudidaya jamur tiram dilakukan dengan cara penyemprotan serta aerasi kumbung yang masih manual, sehingga pada tahapan fase inkubasi dan fase pembentukan tubuh jamur, belum optimal. Akibatnya hasil panen jamur menurun karena banyak miselium yang rusak saat fase inkubasi. perancangan system akan dilakukan dalam dua tahapan, fase pertama pembuatan wiring perangkat keras, kemudian fase kedua pengintegrasian logika fuzzy di perangkat lunak yang secara keseluruhan akan berupa internet of things (IoT) guna memudahkan dalam proses monitoring. Kinerja logika fuzzy pada sistem ini dilihat dari respon PWM kipas, durasi pompa dan kualitas jaringan pada koneksi internetnya. Hasil pengujian menunjukkan nilai PWM kipas berhasil merespon berbagai kondisi suhu. Durasi penyalan pompa juga bisa merespon perubahan kelembaban ruangan jamur. Sedangkan kualitas jaringan dari hasil percobaan diperoleh nilai konektifitas berupa nilai jitter buffering data 0,72 ms, nilai ping jaringan saat kondisi transmitter(Tx) dan received (Rx) 0,29 ms, dan delay sebesar 0,97 ms atau secara keseluruhan rata-ratanya kurang dari 1ms merupakan kondisi yang termasuk baik untuk penyelenggaraan sistem IoT.
References
F. I. Ubaidillah, I. Istiadi, and M. Mukhsim, “Sistem Pemantauan Dan Pengendalian Rumah Jamur Dengan Metode Fuzzy Secara Wireless,” Simetris J. Tek. Mesin, Elektro dan Ilmu Komput., vol. 11, no. 1, pp. 223–232, 2020, doi: 10.24176/simet.v11i1.3975.
S. Waluyo, R. E. Wahyono, B. Lanya, and M. Telaumbanua, “Pengendalian Temperatur dan Kelembaban dalam Kumbung Jamur Tiram (Pleurotus sp) Secara Otomatis Berbasis Mikrokontroler,” agriTECH, vol. 38, no. 3, p. 282, 2019, doi: 10.22146/agritech.30068.
N. S. Devi, D. Erwanto, and Y. B. Utomo, “Perancangan Sistem Kontrol Suhu Dan Kelembaban Pada Ruangan Budidaya Jamur Tiram Berbasis IoT,” Multitek Indones., vol. 12, no. 2, p. 104, 2018, doi: 10.24269/mtkind.v12i2.1331.
T. Kaewwiset and P. Yodkhad, “Automatic temperature and humidity control system by using Fuzzy Logic algorithm for mushroom nursery,” 2nd Jt. Int. Conf. Digit. Arts, Media Technol. 2017 Digit. Econ. Sustain. Growth, ICDAMT 2017, pp. 396–399, 2017, doi: 10.1109/ICDAMT.2017.7905000.
F. Masykur, A. Prasetyo, I. Widaningrum, A. F. Cobantoro, and M. B. Setyawan, “Application of Message Queuing Telemetry Transport (MQTT) Protocol in the Internet of Things to Monitor Mushroom Cultivation,” 7th Int. Conf. Inf. Technol. Comput. Electr. Eng. ICITACEE 2020 - Proc., pp. 135–139, 2020, doi:
1109/ICITACEE50144.2020.9239118.
R. A. Fauzi and D. Lestari, “Rancang Bangun Sistem Monitoring Alat Praktikum Analisis Fisiologi Tumbuhan Berbasis Esp8266 dengan IoT,” pp. 523– 528.
F. Fahmizal, T. R. Orlando, B. B. Murti, M. Budiyanto, and A. Mayub, “Kendali Logika Fuzzy pada Sistem Electronic Control Unit (ECU) Air Conditioner Mobil,” J. Teknol. Inf. dan Ilmu Komput., vol. 6, no. 1, p. 25, 2019, doi: 10.25126/jtiik.2019611045.
A. Prasetyo and A. R. Yusuf, “Integrated Device Electronic Untuk Sistem Irigasi Tetes Dengan Kendali Internet of Things,” J. Ilm. Teknol. Inf. Asia, vol. 14, no. 1, p. 1, 2019, doi: 10.32815/jitika.v14i1.361.
I. Mahesa, A. G. Putrada, and M. Abdurohman, “Egg Quality Detection System Using Fuzzy Logic Method,” Kinet. Game Technol. Inf. Syst. Comput. Network, Comput. Electron. Control, vol. 4, no. 3, pp. 207–216, 2019, doi: 10.22219/kinetik.v4i3.839.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Copyright (c) 2021 Angga Prasetyo, Yovi Litanianda, Moh. Bhanu Setyawan, Fauzan Masykur, Sugianti Sugianti, Sumaji Sumaji