Tingkat Kebugaran Jasmani Peserta Didik Dilihat Dari Implementasi Mata Pelajaran PJOK Pada Sekolah SMP Se-Kabupaten Blitar Wilayah Tengah
PDF

Keywords

PJOK
full day school
kebugaran jasmani
TKPN

How to Cite

Agasa, A. A., Prasetya Kurniawan, W., & Himawanto, W. (2024). Tingkat Kebugaran Jasmani Peserta Didik Dilihat Dari Implementasi Mata Pelajaran PJOK Pada Sekolah SMP Se-Kabupaten Blitar Wilayah Tengah. Prosiding Seminar Nasional Kesehatan, Sains Dan Pembelajaran, 4(1), 1085–1092. Retrieved from https://proceeding.unpkediri.ac.id/index.php/seinkesjar/article/view/5668

Abstract

Full day school atau sekolah seharian penuh dilaksanakan selama 8 jam, 1 hari. Adanya full day school sekolah menjadi tempat kedua bagi peserta didik, artinya keberadaan peserta didik di sekolah sangatlah panjang. Menjadikan peserta didik lelah baik secara mental maupun fisik. Semakin terbukti sekolah sangat membutuhkan mata pelajaran pendidikan, jasmani, olahraga, dan kesehatan (PJOK) yang mempunyai tujuan menjadikan peserta didik bugar. Full day school membagi jadwal mata pelajaran secara rata, termasuk PJOK. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pembelajaran PJOK siang hari seperti cuaca hingga kondisi peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui implementasi mata pelajaran PJOK terhadap tingkat kebugaran peserta didik SMP kelas VIIII Se-Kabupaten Blitar wilayah tengah di sekolah yang menerapkan program full day school. Pendekatan penelitian yang digunakan ialah deskriptif kuantitatif dengan metode survei. Populasi penelitian ini yaitu peserta didik SMP kelas VIII se-Kabupaten Blitar wilayah tengah dan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan berupa Tes Kebugaran Pelajar Nusantara (TKPN). Hasil penelitian menunjukkan Indeks Massa Tubuh (IMT) pada status gizi baik dengan presentase 73%, dan hasil perhitungan kebugaran menghasilkan nilai proporsi 2 yang termasuk dalam kategori cukup. Maka implementasi mata pelajaran PJOK belum terlaksana secara maksimal. Saran yang disampaikan, sekolah memberikan jadwal mata pelajaran PJOK di pagi hari serta diharapkan guru mata pelajaran PJOK mampu memaksimalkan lagi waktu pembelajaran untuk benar-benar mengolahragakan peserta didik agar dapat bergerak aktif dalam rangka meningkatkan kebugaran jasmaninya.

PDF

References

Allsabah, Muhammad Akbar Husein, Putra, R. P., & Sugito. (2023). Body mass index and physical fitness level of elementary school students. Edu Sportivo: Indonesian Journal of Physical Education, 4(3), 215–229. https://doi.org/https://doi.org/10.25299/esijope.2023.vol4(3).13775

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta.

Hidayat, R., Ag, S., & Pd, M. (n.d.). Dr. Rahmat Hidayat, MA Dr. Abdillah, S.Ag, M.Pd.

Puspodari, Setijono, H., Wiriawan, O., Arfanda, P. E., Raharjo, S., Muharram, N. A., Himawanto, W., Allsabah, M. A. H., & Koestanto, S. H. (2022). Comparison of the Effect of High Impact Aerobic Dance Exercise Versus Zumba on Increasing Maximum Oxygen Volume in Adolescent Women. Physical Education Theory and Methodology, 22(2), 166–172. https://doi.org/10.17309/tmfv.2022.2.03

Ratumanan, T. G. (2004). Belajar dan Pembelajaran. UNESA University Press.

Sugiyono. (2003). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Alfabeta

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif. Alfabeta.

Downloads

Download data is not yet available.