Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi hasil pengamatan peneliti bahwasanya, bagi para pelatih juga perlu norma di dalam penentuan VO2Max renang atletnya. Dalam hal ini, norma VO2Max juga harus diperbaharui dikarenakan setiap generasi mempunyai tingkat sistem aerobik yang berbeda-beda. Permasalahan penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah pengembangan bentuk alat tes VO2Max atlet renang Puslatcab Kabupaten Blitar ? (2) Belum diketahuinya secara pasti apakah bentuk alat tes VO2Max tersebut sudah sesuai dengan kemampuan atlet renang Puslatcab Blitar ? Penelitian ini menggunakan metode penelitian R&D (Research and Development) atau yang biasa disebut dengan metode pengembangan. Peneliti menggunakan 10 tahapan menurut kaidah Borg and Gall (1989). Sampel dalam penelitian ini untuk uji skala kecil menggunakan 1 klub renang tingkat kabupaten/kota yaitu Puslatcab Kabupaten Tulungagung dengan jumlah sampel sebanyak 8 atlet renang perempuan. Kemudian sampel untuk uji skala besarnya menggunakan atlet renang perempuan Puslatkot Kota Kediri dan atlet renang perempuan Puslatcab Kabupaten Blitar dimana pengambilan datanya menggunakan total sampling dengan sampel sebanyak 17 atlet. Kesimpulan dari penelitian ini adalah hasil instrumen form tes renang 45 menit yang sudah divalidasi ahli media dan ahli tes & pengukuran memiliki kategori yang “Sangat Baik”. Berdasarkan kesimpulan di dalam penerapan tes renang 45 menit mampu mengetahui sistem aerobik atlet secara maksimal. Dimana dengan waktu tersebut pelatih dapat mengetahui sistem aerobik terbaik atletnya.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Copyright (c) 2021 Alvien Willianto