Abstract
Industri bakso sampai hari ini masih menggunakan cara konvensional, walaupun sudah terdapat alat pembuat bakso. Akan tetapi dalam alat tersebut masih bisa diberikan inovasi teknologi yang terbaru lagi. Dan juga pada penanak baksonya terkadang masih menggunakan kompor gas konvensional yang dimana terdapat resiko yang cukup tinggi dikarenakan untuk waktu dalam pengangkatan serta suhu nyala api yang ada tidak diatur, melainkan hanya dengan perkiraan manusia. Pastinya, ada kemungkinan human trouble yang terjadi hingga membuat bakso kurang sempurna dalam memasaknya. Sistem kendali kompor gas otomatis menggunakan temperatur control. Dari hasil uji coba suhu 70-80˚C memerlukan waktu 15 menit dengan hasil kurang matang, suhu 80-90˚C dengan waktu 10 menit memperoleh hasil bakso yang matang sempurna serta suhu 90-100Ckematangan kurang sempurna. Maka kesimpulan suhu yang di perlukan untuk memasak bakso yang tepat memakai suhu 80-90C.
References
Effendi, Zulman. 2013. Penerapan Quality Function Deployment (QFD) untuk Peningkatan Kinerja Industri Kecil Bakso Sapi Berdasarkan Kepuasan Pelanggan. Jurnal Sain Peternakan Indonesia vol. 2 no. 2. Universitas Bengkulu. Febriyanto. 2021. Sistem Kendali Kompor Gas Otomatis Menggunakan Arduino Uno.
Febriyanto. 2021. Sistem Kendali Kompor Gas Otomatis Menggunakan Arduino Uno. :jurnal perancangan, sains, teknologi, dan komputer Vol. 4, No. 1,(7) , 821 – 826
Kurniawan, M. A., & Tjahjadi, G. 2016. Pengaman Otomatis Kompor Gas Lpg Satu Tungku Berbasis Mikrokontroler Atmega 16. Jetri: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro, 14(1).
Rebet, I., Patrick, Y., Ichsani, A., & Rasyadi, F. M. (2018). Rancangan Mesin Pencetak Bakso Dengan Kapasitas 1000 [Butir/Jam] Untuk Perusahaan X. In Seminar Nasional Te ni Mesin Politekni Negeri Jakarta. Jakarta.
Khamid, A., & Hasyim, A. A. (2017). Desain Kompor Listrik Tenaga Surya untuk Batik Tulis yang Ramah Lingkungan (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Copyright (c) 2022 Riski Eko Andrianto; Hesti Istiqlaliyah