Abstract
Indonesia merupakan negara dengan populasi penduduk yang besar di dunia. Hingga saat ini Indonesia masih masuk dalam 10 besar negara populasi terbanyak. Dengan adanya susu, dapat dikonsumsi mulai dari susu siap minum hingga susu segar. Dari berbagai jenis susu tersebut memiliki kandungan berbeda yang terbaik yaitu susu segar. konsumsi susu segar sebaiknya tidak langsung diminum karena terdapat bakteri tercampur dari udara maupun kontak lingkungan. Baiknya susu segar tersebut melalui proses penanganan terlebih dahulu yaitu dengan proses pasteurisasi susu. Tujuan dari proses pasteurisasi ini adalah untuk menghilangkan bakteri merugikan seperti mikroorganisme patogen serta sebagian besar mikroorganisme pembusuk karena diketahui kuman penyakit seperti TBC dan tifus juga dapat berasal dari susu. Dalam perancangan lebih terfokus desain pemanas dan menganalisa kebutuhan panas. Mengetahui proses pasteurisasi susu sendiri mulai dari masuknya susu murni ke pemanas, ke dalam pendingin dan siap konsumsi atau dikemas. Dapat disimpulkan bahwa desain pemanas pesteurisasi susu menggunakan kompor listrik bersumber dari tenaga panas matahari. Proses heater menghantarkan panas kealat memasak sangat lama, Daya tahan batrai menyalakan kompor pada malam hari atau panel surya dari kompor tidak terkena sinar mata hari selama 3-4 jam. Dengan adanya alat ini penguna dapat memasak dalam kondisi terjadinya kelangkaan gas pemadaman listrik.
References
BPS. (2010). Proyeksi Penduduk Indonesia Berdasarkan Hasil Sensus Penduduk 2010. Dipetik November 10, 2019, dari Badan Pusat Statistik: http://www.bps.go.id/
Prasetyo, M. S. (2020). Analisa Heat Transfer Alat Pasteurisasi Susu. Jurnal Mesin Nusantara, 3(1), 1-8.
Wiratmana, I. A., Sukadana, I. K., & Tenaya, I. N. ( 2012). Studi Eksperimental Pengaruh Varuasi Bahan Kering Terhadap Produksi dan Nilai Kalor Biogas Kotoran Sapi. Jurnal Energi dan Manufaktur.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Copyright (c) 2022 M. Wildane Prasetyo; Ali Akbar, Haris Mahmudi