Abstract
Budaya mengantri memang harus selalu dibiasakan khususnya di negara Indonesia yang masyarakatnya banyak yang malas untuk mengantri. Namun walau begitu bisa saja sistem antrian yang kurang optimal membuat antrian menjadi lama dan akhirnya antrian jadi membludak. Hal ini terjadi pada Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Jombang, sering kali terjadi antrian yang membludak dikarenakan antusiasnya para pencari kerja khususnya pada saat ada perekrutan CPNS, Job Market Fair dan pendaftaran CPMI (calon pekerja migran Indonesia). Berdasar pada permasalahan tersebut, maka dihasilkanlah aplikasi yang mampu mengoptimalkan sistem antrian dengan menggunakan model Multi Channel Single Phase ( M/M/S). Model M/M/S merupakan salah satu model antrian yang mempunyai dua atau lebih jalur atau stasiun pelayanan yang tersedia untuk menangani para pelanggan yang datang. Berdasarkan skenario pengujian yang dilakukan pada studi kasus ini, diperoleh hasil probabilitas terdapat orang 0 ( ) = 0,2153, tingkat utilitas teller ( ) = 44,4%, waktu rata-rata untuk mengantri/dilayani ( ) = 4,36 menit, dan waktu rata-rata untuk menunggu antrian ( ) = 0,36 menit dalam kurun waktu dari jam 08.00 sampai 09.00.
References
Taufik, R. 2012. Analisis Penerapan Sistem Antrian Model M/M/S Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pembantu Universitas Hasanuddin Makassar. Skripsi. Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Hasanuddin.
Syarifah, Wihdaniah, Maat Pono, Musran Munizu. 2018. Analisis Kinerja Sistem Antrian Dalam Mengoptimalkan Pelayanan Pasien Rawat Jalan Di RSUD Haji Makasar.
Muh. Jamil. 2018. Analisi Pengaplikasian Model Multiple Channel Query Sistem (M/M/S) Guna Mengefisienkan Waktu Antrian Kendaraan Pada PG. Camming-Bone. Tugas Akhir. Jurusan Teknik Industri. Program Studi Teknik Industri Agro. Politeknik Ati Makassar.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Copyright (c) 2020 Wahyu Efendy, Made Ayu Dusea Widyadara, Ahmad Bagus Setiawan