@article{Gonar_Budiono_Widiatmoko_2021, title={Makna Ritual “Saung Ta’a” Dalam Upacara Adat Kematian Pada Masyarakat Desa Bea Ngencung Kecamatan Rana Mese Kabupaten Manggarai Timur Tahun 2021}, volume={4}, url={https://proceeding.unpkediri.ac.id/index.php/semdikjar/article/view/1434}, abstractNote={<p>Ritual <em>saung ta’a</em> merupakan salah satu tradisi adat Manggarai untuk memperingati kematian seseorang. Masyarakat desa Bea Ngencung melaksanakan ritual <em>saung ta’a</em> pada hari ketiga terhitung sejak jenazah dimakamkan. Secara harafia <em>saung ta’a</em> merupakan daun yang metah dan hijau. <em>Saung ta’a</em> dipercaya sebagai simbol kehidupan, artinya orang mati memliki kehidupan baru. Masyarakat desa Bea Ngencung melaksanakan ritual <em>saung ta’a</em> sebagai keberlangsugan hidup mereka. Penelitian pendekatan kualitatif mengunakan metode deskriptif. Penelitian ini membahas mengenai makna ritual <em>Saung ta’a</em> dalam upacara adat kematian pada masyarakat desa Bea Ngencung Kecamatan Rana Mese Kabupaten Manggarai Timur, dengan pertanyaan penelitian meliputi, 1) Bagaimana rangkaian prosesi acara <em>Tae Mata</em> sejak kematian sampai malam <em>saung ta’a</em> bagi masyarakat Desa Bea Ngencung? 2) Bagaimana makna yang terkandung dalam ritual adat <em>saung ta’a</em> bagi masyarakat Desa Bea Ngencung? Maka tujuan utama penelitian ini untuk mengetahui makna yang terkandung pada ritual <em>Saung ta’a, </em>dalam upacara adat kematian bagi masyarakat Manggarai, terutama bagi masyarakat Desa Bea Ngencung. Untuk itu dalam penelitian ini penulis selaku peneliti melihat bahwa ritual ini benar-benar nyata adanya.</p>}, journal={Prosiding SEMDIKJAR (Seminar Nasional Pendidikan dan Pembelajaran)}, author={Gonar, Priska Ratnasari and Budiono, Heru and Widiatmoko, Sigit}, year={2021}, month={Dec.}, pages={107–117} }